Eko Cinta Dwi

Eko bahagia banget ketemu kembali dengan mantan, eh ternyata, mentan.

Bayangan wajah cantik sang mantan selalu datang. Bukan karena mantan itu cantik tetapi karena Eko pernah jatuh cinta sama mantan maka apa saja tentang mantan terasa cantik.

Wajah mantan, kali ini, kalah dengan wajah mentan. Wajar saja, Eko bertani menanam padi berbulan-bulan hasilnya sirna. Lha, semua dimakan oleh mentan. Begitulah nasib Eko hidup di negara Angkasa.

Eko pandai berhitung. Dwi lebih pandai berhitung. Apakah karena mereka sama-sama pandai berhitung menjadi saling jatuh cinta?

“Sudah kubilang, kerja aja jadi pengawai negeri, PNS, maka beres!” kata Dwi.

“Kalau semua jadi PNS, siapa yang jadi petani?” balas Eko.

Eko agak idealis. Eko ingin menghasilkan padi sehingga bermanfaat bagi masyarakat warga negara Angkasa. Idealis ternyata zonk. Hasil panen Eko tidak cukup untuk makan Eko dan Dwi. Air sawah perlu solar. Biaya mesin disel dan solar makin berkibar. Harga pupuk bisa menggebuk. Mentan di negara Angkasa? Malah mencuri uang petani melalui korupsi.

Oh mentan,,, mengapa kamu tega mencuri padiku? Eko menjerit pahit.

Coba aja Eko lapor ke raja Angkasa. Ah,,, raja mudah berkata. Itu salah menteri pertanian. Biar mentan dipenjara oleh KPK. Nanti diangkat mentan baru. Mengapa bukan raja baru?

Bagaimana nasib Eko? Jadilah PNS maka beres!

Andai semua warga negara jadi PNS maka hidup ini bakal damai abadi. Semua warga berhasil menjadi kaya. Gampang solusi untuk negeri Angkasa ini. Begitulah pikiran Dwi.

Diterbitkan oleh Paman APiQ

Lahir di Tulungagung. Hobi: baca filsafat, berlatih silat, nonton srimulat. Karena Srimulat jarang pentas, diganti dengan baca. Karena berlatih silat berbahaya, diganti badminton. Karena baca filsafat tidak ada masalah, ya lanjut saja. Menyelesaikan pendidikan tinggi di ITB (Institut Teknologi Bandung). Kini bersama keluarga tinggal di Bandung.

Join the Conversation

  1. avatar Tidak diketahui

1 Comment

Tinggalkan komentar