Kabar Gembira Logika Futuristik

“Di Toko Gramedia, buku Logika Futuristik terjual 71 eksemplar beberapa minggu lalu,” kabar dari penerbit.
“Alhamdulillah…” jawab saya, “terjual 71 eksemplar itu termasuk bagus atau biasa-biasa saja?”
“Bagus Pak. Apa lagi bila 3 bulan kemudian repeat order maka menjadi lebih bagus lagi.”

Saya menjual Buku Logika Futuristik seharga Rp90.000. Ayo beli di Shopee! https://shope.ee/1VbFP7rEaf

Kabar gembira dan surprise bagi saya karena buku Logika Futuristik adalah buku yang berat; perlu merenung untuk bisa memahaminya; bahkan perlu pengantar beberapa konsep pemikiran dasar.

[1] Pembaca Cerdas. Kabar gembira di Indonesia banyak pembaca buku yang cerdas. Hanya pembaca cerdas yang tertarik membaca buku Logika Futuristik (LF). Tentu, kita perlu cerdas untuk memahami klaim ini.

Sebagian pembaca cerdas tertarik membaca LF; sebagian pembaca cerdas lainnya tidak tertarik. Jadi benar bahwa hanya pembaca cerdas yang tertarik.

Misal ada pembaca tidak cerdas kemudian tertarik membaca LF; saat itu juga, dia menjadi pembaca cerdas karena membaca LF. Jadi LF bisa menambah lebih banyak pembaca cerdas di Indonesia. Kabar gembira!

[2] Membedakan Fakta. Pembaca cerdas bisa membedakan klaim fakta dengan klaim opini; saya menjelaskannya dalam LF.

P = Pilpres 2024 berlangsung curang.

Klaim P adalah klaim fakta maka kita perlu menguji fakta. Jika tidak ada fakta kecurangan maka klaim P batal; klaim P perlu ditolak. Tetapi, misal ditemukan fakta telah terjadi “curang” maka klaim “curang” adalah opini.

Bagi pihak tertentu, suatu kejadian dianggap curang; bagi pihak lain, dianggap tidak curang. Bagaimana solusinya?

[3] Berpikir Futuristik. LF menyelesaikan banyak masalah dengan berpikir masa depan; masa depan adalah acuan masalah dan acuan solusi.

Mengapa “curang” adalah bahaya? Karena “curang” merusak masa depan; merusak masa depan Indonesia; merusak masa depan generasi muda.

Mengapa pilpres perlu “adil”? Karena “adil” menjamin kebaikan masa depan Indonesia; menjadikan masa depan Indonesia adil makmur; menjaga masa depan generasi muda.

Bagaimana menurut Anda?

Diterbitkan oleh Paman APiQ

Lahir di Tulungagung. Hobi: baca filsafat, berlatih silat, nonton srimulat. Karena Srimulat jarang pentas, diganti dengan baca. Karena berlatih silat berbahaya, diganti badminton. Karena baca filsafat tidak ada masalah, ya lanjut saja. Menyelesaikan pendidikan tinggi di ITB (Institut Teknologi Bandung). Kini bersama keluarga tinggal di Bandung.

Tinggalkan komentar