Biaya Kuliah Naik Tinggi

Uang kuliah UKT naik melambung tinggi; terasa lebih tinggi dari perguruan tinggi. Sementara, harga barang-barang kebutuhan sudah naik tinggi hingga sulit terbeli. Meski pejabat tinggi dan konglomerat bisa tetap tinggi hati tetapi besaran korupsi, akhir-akhir ini, menyentuh rekor tertinggi. Bagaimana nasib negeri ini?

Berbagai media telah menyoroti naiknya biaya kuliah perguruan tinggi ini.

“UKT di Universitas Jenderal Soedirman ini naik melambung sangat jauh. Kenaikan bisa 300 sampai 500 persen,” ujar Maulana dalam rapat dengan Komisi X DPR, Kamis (16/5/2024).

“Fakultas Kedokteran tahun sebelumnya Rp 25 juta, hari ini 2024, IPI (Iuran Pengembangan Institusi)-nya Rp 200 juta, naiknya delapan kali lipat lebih,” kata Agung

“Di Permendikbud Nomor 2 Tahun 2024 Pasal 7, PTN dapat menetapkan tarif UKT lebih dari besaran UKT pada setiap program studi diploma dan sarjana. Hari ini sangat dipertanyakan ya, bagaimana penetapan UKT itu sendiri,” katanya. (Permendikbud)

Apa solusinya? Turunkan biaya kuliah; atau, lebih mudah, gratiskan biaya kuliah di perguruan tinggi negeri (PTN); perluas ketersediaan PTN ke seluruh daerah di Indonesia.

1. Biaya Bukan Masalah
2. Pejabat Mundur
3. Selalu Ada Dalih
4. Jiwa Generasi Muda
5. Sudahlah yang Tua

UUD 45 memberi amanat kepada negara untuk mencerdaskan kehidupan bangsa; pendidikan adalah paling utama; baik pendidikan dasar (primer), pendidikan menengah (sekunder), pendidikan tinggi (tersier) adalah sama-sama paling utama; bahkan pendidikan informal dan non-formal juga utama.

Bagaimana solusi agar pendidikan murah? Bisa! Bahkan, gratis juga bisa. Meski pun, guru saya berpesan agar jangan bilang gratis tapi katakanlah: pendidikan dengan beasiswa penuh. Indonesia negara kaya maka pasti bisa memberikan beasiswa penuh kepada seluruh warganya.

1. Biaya Bukan Masalah

Indonesia adalah negara kaya raya; terbentang dari timur sampai barat; terbentang dari Sabang sampai Merauke; tongkat kayu dan batu jadi tanaman; berlimpah tambang timah; cemerlang tambang emas; perut bumi ini berlimpah minyak bumi. Dengan menyisihkan sebagian kecil kekayaan itu maka sudah cukup untuk membiayai pendidikan gratis bagi seluruh anak negeri; gratis dari TK, SD, SMP, SMA, dan diploma mau pun sarjana. Biaya bukan masalah bagi pendidikan di Indonesia.

Tugas pejabat negara adalah meng-alokasikan kekayaan negara untuk mencukupi pendidikan bagi semua warga. Pendidikan yang mencukupi secara kualitas dan kuantitas; layak dan terjangkau bagi masyarakat. Bagaimana jika pejabat tidak sanggup? Sebaiknya mengundurkan diri.

2. Pejabat Mundur

Kita perlu mengembangkan budaya “mengundurkan diri” bagi para pejabat atau pemimpin. Menteri yang bikin gaduh silakan mengundurkan diri; hakim yang melanggar etika silakan mengundurkan diri; rektor yang bermasalah silakan mengundurkan diri. Banyak calon pengganti untuk jabatan itu; Indonesia memiliki hampir 300 juta jiwa penduduk. Tersedia ratusan orang atau ribuan orang hebat lain untuk posisi menteri, hakim, rektor, dan lain-lain.

Tanpa mengundurkan diri, seorang pejabat selalu punya dalih atas kelemahannya; sehingga, pengadilan pidana atau perdata tidak bisa memaksa mundur. Hanya kesadaran diri untuk mengundurkan diri adalah solusi terbaik bagi negeri.

3. Selalu Ada Dalih

Mendikbud melaksanakan dengar pendapat bersama DPR. Menteri mengatakan bahwa besaran biaya kuliah, UKT dan BKT, sudah diatur secara rasional melalui peraturan menteri. Mahasiswa yang tidak mampu secara ekonomi akan memperoleh keringanan dan, bahkan, memperoleh beasiswa misal PIP: Program Indonesia Pintar. Jadi, singkatnya, semua baik-baik saja dan rasional.

Lalu, mengapa ada mahasiswa yang keberatan dengan kenaikan biaya kuliah? Lalu, mengapa mahasiswa demo? Lalu, mengapa mahasiswa dengar pendapat dengan DPR? Bagi mahasiswa, biaya kuliah yang naik tinggi adalah tidak baik-baik saja; itu masalah besar bagi bangsa kita.

Menteri punya dalil dan dalih bahwa semua baik-baik saja. Mahasiswa, dan masyarakat Indonesia, punya dalil bahwa biaya kuliah naik tinggi; dan tidak baik-baik saja. Bukankah seorang pejabat mengatakan bahwa kuliah adalah kebutuhan tersier? Jika tidak baik-baik saja maka sekedar pilihan belaka? Tidak wajib bagi warga.

Kita tahu biaya kuliah memang makin tinggi; makin berat; makin sulit; dengan membaca media massa. Barangkali beberapa di antara Anda merasakan langsung dengan membiayai kuliah anak-anak Anda. Memang ada masalah.

Berikut rekomendasi solusi dari saya.

(a) Menteri bersama presiden dan DPR menetapkan bahwa pendidikan gratis, beasiswa penuh, bagi seluruh warga Indonesia dari TK, SD, SMP, SMA, dan diploma/sarjana dicapai 100% pada tahun 2035.

(b) Ditetapkan pendidikan gratis dicapai 50% atau lebih banyak pada tahun 2030.

(c) Ditetapkan, mulai saat ini yaitu tahun 2024, pendidikan gratis minimal 30% mahasiswa baru; ditingkatkan beasiswa untuk mahasiswa tingkat 2 sampai tingkat akhir.

Untuk mencapai sasaran di atas menteri bisa proaktif dengan menetapkan kepres, lanjutkan mengajukan perpres kepada presiden. Lebih bagus lagi, mendorong untuk menjadi undang-undang. Dari arah berbeda, DPR bisa mengajukan RUU kepada pemerintah untuk melaksanakan pendidikan gratis bertahap seperti di atas.

4. Jiwa Generasi Muda

Jiwa generasi muda adalah masa depan bangsa. Siswa dan mahasiswa adalah masa depan kita. Mari siapkan pendidikan terbaik untuk mereka semua.

5. Sudahlah yang Tua

Bagi generasi tua, mari ikhlas memberi kepercayaan kepada generasi muda. Kita yang sudah tua hanya bisa mendukung mereka dengan memberi nasihat-nasihat bermakna.

Diterbitkan oleh Paman APiQ

Lahir di Tulungagung. Hobi: baca filsafat, berlatih silat, nonton srimulat. Karena Srimulat jarang pentas, diganti dengan baca. Karena berlatih silat berbahaya, diganti badminton. Karena baca filsafat tidak ada masalah, ya lanjut saja. Menyelesaikan pendidikan tinggi di ITB (Institut Teknologi Bandung). Kini bersama keluarga tinggal di Bandung.

Join the Conversation

  1. avatar Tidak diketahui

1 Comment

Tinggalkan komentar