Korupsi Hati

Pencuri itu jahat. Korupsi lebih jahat. Tetapi ada pencuri yang bikin kita bahagia; dia adalah pencuri hati. Sebenarnya, hati kita sakit juga dicuri. Di saat yang sama, bahagia di hati.

Saya sudah sering mendengar itu. Biasa saja. Bagaimana bisa menjadi luar biasa? Tiba-tiba luar biasa.

“Mo,,, romo,,, ono maling…” grup mahasiswa-mahasiswi itu menyayikan lagu.

Deg… saat itu, saya merasa hati saya yang dicuri. Merasuk makin dalam, memang sudah dicuri. Tepat, di pusat hati, pencuri beroperasi.

“Ayah… ada pencuri,” ungkap anak muda itu.
“Mana pencurinya?” tanya sang ayah.

Diterbitkan oleh Paman APiQ

Lahir di Tulungagung. Hobi: baca filsafat, berlatih silat, nonton srimulat. Karena Srimulat jarang pentas, diganti dengan baca. Karena berlatih silat berbahaya, diganti badminton. Karena baca filsafat tidak ada masalah, ya lanjut saja. Menyelesaikan pendidikan tinggi di ITB (Institut Teknologi Bandung). Kini bersama keluarga tinggal di Bandung.

Join the Conversation

  1. avatar Tidak diketahui

1 Comment

Tinggalkan komentar