Tantangan dan Solusi Pendidikan bersama AI
AI menantang dunia pendidikan dengan serius. AI (akal imitasi / artificial intelligence) mampu menjawab semua pertanyaan dengan cepat dan meyakinkan.
“Mengapa kita harus belajar sejarah?” tanya siswa SD kepada ibunya. Ibu belum menjawab, siswa itu melanjutkan, “Semua tentang sejarah bisa kita tanyakan ke AI dan AI akan menjawab dengan cepat. Kita tidak perlu repot-repot belajar sejarah.”

Dalam kadar yang lebih sederhana, kita pernah mengalami dilema pendidikan yang sama tentang teknologi kalkulator.
Adi yang kelas 2 SD protes ke ayahnya, “Mengapa Adi harus belajar berhitung perkalian 7 x 3? Padahal pakai kalkulator, kita langsung tahu jawabannya.” Adi mengajukan keberatan yang tepat sasaran. Dunia pendidikan, umumnya, sepakat bahwa siswa perlu belajar berhitung perkalian 7 x 3 dengan pikiran mereka sendiri. Kalkulator dilarang untuk digunakan bagi siswa SD. Bagaimana dengan AI? Apakah AI perlu dilarang bagi siswa SD? Bagi siswa SMP-SMA dan mahasiswa? Bagi guru dan dosen? Bagi masyarakat luas? Jika AI harus digunakan untuk dunia pendidikan maka bagaimana batasan-batasan terbaiknya?
AI mengajukan tantangan lebih serius lagi karena AI sering halusinasi atau ngawur. Kalkulator yang selalu menjawab dengan benar perkalian 7 x 3 saja dilarang bagi siswa SD. Bagaimana kita bisa percaya kepada AI yang sering halusinasi?
1. Pendidikan dalam Sejarah Manusia
2. Teknologi adalah Kunci
3. Tantangan dan Solusi AI
4. Diskusi
Untuk menemukan solusi bagi tantangan AI, kita perlu meluaskan pandangan sepanjang sejarah umat manusia bahkan sepanjang sejarah semesta. Teknologi adalah kunci. Manusia hidup selalu bersama teknologi. Jadi, kita perlu merespon AI dengan tepat dan bijak. Karena AI adalah kulminasi teknologi.
Hanya manusia, hanya kita, yang hidup di bumi ini dengan mengembangkan narasi: fiksi mau pun nyata. AI menawarkan narasi-narasi yang memantik imajinasi. Apa narasi terbaik bagi AI?
Prolog
1. Pendidikan dalam Sejarah Manusia
1.1 Mesir Kuno
1.2 Persi Kuno
1.3 Cina Kuno
1.4 India Kuno
1.5 Yunani Kuno
1.6 Romawi
1.7 Arab
1.8 Nusantara
1.9 Mongol
1.10 Eropa
1.11 Revolusi Copernicus sampai Descartes
1.12 Renaisans sampai Modern
1.13 Empirisme Inggris
1.14 Idealisme Jerman
1.15 Romantisme Jerman
1.16 Fenomenologi
1.17 Filsafat Analitik
1.18 Filsafat Sains
1.19 Filsafat Kontinental
1.20 Eksistensialisme sampai Posmodern
2. Teknologi adalah Kunci
2.1 Teknologi Alami dan Optik
2.2 Teknologi Kimia dan Mekanika
2.3 Teknologi Listrik dan Magnet
2.4 Teknologi Nuklir dan Radioaktif
2.5 Teknologi Kuantum dan Gravitasi
2.6 Teknologi Informasi dan Sibernetika
2.7 Komputer dan Teknologi Cerdas
2.8 Akal Imitasi / Artificial Intelligence
2.9 Apa Makna Teknologi?
3. Tantangan dan Solusi AI
A. Narasi-Narasi AI
3.1 Narasi Optimis
3.2 Narasi Kritis
3.3 Narasi Alternatif
B. Prospek AI
3.4 AI Jadi Guru Besar?
3.5 AI Serba Tahu
3.6 AI Serba Cepat
3.7 AI Makin Sempurna
3.8 AI Berpadu dengan Manusia
B. Tantangan AI
3.9 Risiko AI
3.10 AI Tidak Memahami
3.11 Tak Terkendali
C. Solusi AI
3.12 Adopsi: Terima AI Sepenuhnya
3.13 Adaptasi: Terima AI dengan Penyesuaian
3.14 Reject: Tolak AI Sepenuhnya
3.15 Saring: Tolak AI kecuali Darurat
3.16 Dinamis: Fleksibel sesuai Konteks
Epilog
4. Diskusi
Bagaimana menurut Anda?

Tinggalkan komentar