Manusia punya lubang hidung. Anda punya lubang hidung sehingga bisa menghirup udara segar. Anda bisa hidup sehat berkat memiliki lubang hidung. Jika tersumbat bagaimana Anda bisa bernafas? Kita membutuhkan lubang hidung. Apakah AI membutuhkan lubang hidung seperti manusia?

Apakah lubang hidung adalah bagian dari hidung? Tulang dan kulit adalah bagian dari hidung. Tetapi, lubang hidung bukan tulang, bukan kulit, bukan pula daging. Lubang hidung bukanlah apa-apa. Lubang hidung adalah kosong melompong.
1. Kosong
2. Salah Kategori
3. Diskusi
3.1 Menulis Buku Tiap Minggu
3.2 Marx Mengubah Dunia
3.3 Hampanya Lubang Hidung
Kita membutuhkan kekosongan, butuh hampa, butuh ketiadaan. Kamar Anda tentu saja dikelilingi oleh dinding yang kuat. Bagaimana jika semua dinding adalah tertutup? Anda tidak bisa masuk atau keluar dari kamar tanpa lubang pintu. Dinding membutuhkan kekosongan berupa lubang pintu. Sebaliknya juga merepotkan: bagaimana jika kamar berupa lubang pintu semua tanpa dinding sama sekali? Tidak jadi kamar lagi. Kamar membutuhkan dinding dan lubang pintu. Kita membutuhkan tulang hidung dan lubangnya.
1. Kosong
Apakah AI punya lubang hidung? Jawaban ringkas: tidak punya. Andai AI punya hidung untuk bernafas maka lubang hidung milik AI itu adalah kosong; atau sama artinya lubang hidung itu tidak ada.
Apakah AI menjadikan orang makin kaya raya? Benar. Programer bisa koding, menulis kode komputer, lebih cepat tiap hari dengan bantuan AI. Programer muda biasa mendapat gaji 5 juta rupiah per bulan. Dengan bantuan AI, ia menulis kode lebih cepat dan lebih banyak. Hanya dalam waktu 3 bulan, gajinya naik menjadi 10 juta dan 3 bulan berikutnya naik lagi jadi 15 juta.
Apakah AI berdampak pengangguran, pemutusan hubungan kerja, semisal PHK? Tidak. Mereka yang dipecat atau mereka yang menganggur justru karena tidak memanfaatkan AI. Mereka yang tidak mahir AI maka berdampak kehilangan kerja. Sementara, mereka yang mahir AI makin kaya. Benarkah?
2. Salah Kategori
Tidak benar. Salah kategori. Salah berpikir. Apa yang kita bahas di atas adalah contoh berpikir banal; berpikir biasa tapi bahaya.
Yang benar adalah: lubang hidung bagian penting dari hidung; lubang pintu bagian penting dari kamar; pengangguran adalah bagian penting dari AI.
Karena pengangguran adalah bagian penting dari AI maka kita perlu membahas masalah pengangguran. Karena pemiskinan adalah bagian penting dari AI maka kita perlu membahasnya. Karena kerusakan lingkungan adalah bagian penting dari teknologi maka kita perlu membahasnya. Karena kekayaan segelintir orang adalah bagian penting dari kapitalisme maka kita perlu membahasnya.
3. Diskusi
Bagaimana menurut Anda?
“Nothingness adalah sangat penting,” ungkap Sartre dalam buku Being and Nothingness. Lubang hidung adalah paling utama untuk bernafas. Pemiskinan adalah tema utama kapitalisme. Pembodohan adalah tema utama AI.
Membahas realitas kadang tidak seperti apa yang tampak di atas kertas. Memang tugas kita sebagai manusia adalah untuk berpikir. Bagaimana menurut pikiran Anda?
3.1 Menulis Buku Tiap Minggu
Ari, teman saya, heran setelah mengikuti pesan saya. “Pesan yang mana?” saya tanya ke Ari. “Itu, yang menyuruh AI untuk menulis buku,” jawab Ari. Dia mengikuti pesan saya yaitu coba suruh AI untuk menulis buku mulai dari daftar isi. Ari terkejut karena AI benar-benar membuat daftar isi buku baru yang diminta.
“Lalu, berapa lama kamu menyelesaikan menulis satu buku?” saya penasaran.
“Kalau intensif, saya menyelesaikan satu buku dalam satu minggu,” jawab Ari.
“Kalau santai?”
“Kalau santai, sekitar 1 bulan selesai 1 buku dengan bantuan AI,” jelas Ari.
Buku tulisan AI sangat menarik, mudah dipahami, dan mempesona dengan gaya bahasa bak sastrawan sang pujangga.
“Kata teman saya yang seorang editor buku, dia bisa menulis buku lebih cepat pakai AI. Tapi, kemudian, dia lupa isi buku yang baru dia tulis. Bagaimana pengalaman kamu, Ari?”
“Sama, aku juga lupa hampir semua isi buku yang aku tulis berbantuan AI.”
Untuk produktivitas jumlah buku yang bisa ditulis, AI adalah juaranya. Untuk lebih banyak menghasilkan dolar melalui konten digital, AI adalah juaranya. Untuk mendominasi pasar bisnis, AI adalah juaranya. Apa masalahnya? Masalahnya adalah kita; kita adalah manusia yang selalu bertanya: apa makna itu semua?
3.2 Marx Mengubah Dunia
Marx (1818 -1883) terkenal dengan ajarannya, “Kesalahan para pemikir adalah mereka ingin memahami dunia. Padahal yang lebih penting adalah untuk mengubahnya.”
Di abad 21 ini, kita bisa memberi tantangan kepada Marx, “Masalah muncul karena manusia ingin mengubah dunia padahal tidak memahaminya. Bagaimana menurutmu, Marx?” Saya yakin Marx akan berpikir keras untuk menjawab ini. Anak jaman sekarang, tidak perlu repot seperti Marx. Tanyakan saja kepada AI maka 1 detik muncul jawaban AI. Apakah anak jaman sekarang paham makna dari masalah itu?
Anak jaman sekarang tidak memahami dunia; juga, tidak mengubah dunia. Anak jaman sekarang sedang tenggelam dalam dunia; terutama dunia digital yang ditunggangi oleh AI. Anak jaman sekarang kecanduan teknologi. Tentu, ada sebagian kecil anak jaman sekarang yang memahami dunia; berjuang memberbaiki alam sekitar; berjuang menjadi anak muda yang tumbuh dewasa.
3.3 Hampanya Lubang Hidung
Lubang hidung benar-benar kosong; hampa; tanpa daging; tanpa tulang; tanpa kulit. Tetapi, kosongnya lubang hidung itu yang memberi makna kepada hidung. Lubang hidung adalah jalan bagi udara segar untuk masuk dan keluar dari tubuh manusia sehingga sehat. Kita butuh lubang hidung yang hampa; kosong; bersih; dan tepat; tidak terlalu lebar pun tidak terlalu sempit.
Secara ringkas:
(a) AI meningkatkan produktivitas; meningkatkan efisiensi; meningkatkan kekayaan bagi sebagian orang.
(b) AI mengubah dunia meski tidak memahami dunia; AI memberi kekuatan meski tidak memberi makna sebagai manusia; AI mengacaukan makna.
(c) Kita butuh lubang hidung yang kosong; kita butuh membersihkan lubang hidung; kita butuh peduli kepada korban-korban AI yang hampa dalam kekosongan. Kita butuh respek kepada para “korban” itu. Hanya karena mereka ber”korban” maka kita bisa menikmati kemenangan. Membela para “korban” adalah utama.
Seorang wanita bernilai karena dia punya lubang; yaitu ruang kosong dalam rahimnya. Dari rahim seorang ibu, janin manusia bisa hidup yaitu Anda. Jadi, Anda bisa membaca tulisan ini karena ada lubang berupa ruang kosong dalam rahim ibu Anda.
Seorang lelaki bernilai karena punya lubang; yaitu ruang kosong di kepalanya sehingga bisa tumbuh sel-sel otak untuk berpikir. Sama saja, lelaki dan perempuan bernilai karena lubang mereka. Ungkapan salah mengatakan “daging semua” bernilai tinggi. “Daging semua” hanya bernilai ketika ada lubangnya berupa ruang hampa.
Bagaimana menurut Anda?

Tinggalkan komentar