Kopanarko: Solusi Indonesia Kocar-Kacir

Apakah Indonesia sedang kocar-kacir? Apakah Indonesia sedang kacau-balau? Apakah Indonesia sedang amburadul? Kopanarko adalah solusi untuk Indonesia.

1. Asal Kata Kopanarko
2. Makna Kopanarko
3. Diskusi
3.1 Jebakan Pemimpin
3.1 Solusi Indonesia Kocar-Kacir
3.2 Solusi Internasional

Dulu, 10 atau 20 tahun yang lalu, saya bisa menjawab dengan yakin pertanyaan generasi muda: apa yang harus saya lakukan paman APIQ? Jadilah wirausaha seperti Mas Nadiem. Dia bikin start-up Gojek. Membuka lapangan kerja bagi para sopir ojek dan taksi; gajinya tinggi sampai puluhan juta rupiah tiap bulan untuk seorang sopir. Valuasi perusahaan Gojek membubung tinggi sampai jutaan dolar. Dan Mas Nadiem dipilih menjadi menteri masa jabatan 5 tahun. Sukses yang luar biasa.

Bagaimana sekarang? Saya tidak bisa menjawab dengan cara itu lagi. Sopir gojek sekarang pendapatan banyak yang turun drastis; kadang tidak cukup sekedar untuk biaya hidup; bila motor rusak ditanggung sopir sendiri; sedih. Perusahaan Gojek, sahamnya banyak dikuasai oleh luar negeri; Indonesia bukan mayoritas. Staf khusus Mas Nadiem menjadi tersangka korupsi laptop sampai trilyunan rupiah. Dan Mas Nadiem dicekal, tidak boleh ke luar negeri, karena diduga terlibat kasus korupsi.

Jadi apa jawabannya bila ditanya sekarang: apa yang harus saya lakukan? Saya sulit menjawab sampai akhirnya ketemu jawaban yang tepat: kopanarko. Solusi bagi Indonesia, bahkan bagi dunia, adalah kopanarko. Apa itu kopanarko?

1. Asal Kata Kopanarko

Kopanarko terdiri dari 3 kata:

ko – pan – arko = bersama – serba – pemimpin.

Atau terdiri 2 kata majemuk:

ko – panarko = bersama – serbapemimpin.

Panarko = serbapemimpin; bermakna bahwa setiap manusia adalah pemimpin. Setiap dari diri kita adalah pemimpin. Anda adalah pemimpin.

Ko = bersama; bermakna bahwa setiap pemimpin perlu bersama-sama untuk saling memahami; saling kerja sama atau saling menghormati. Jadi, setiap dari kita perlu untuk saling menghormati.

2. Makna Kopanarko

Bagaimana kopanarko bisa menjadi solusi bagi dunia yang kocar-kacir ini?

Karena sedang kocar-kacir maka tidak ada jawaban universal. Jadilah wirausaha; adalah tidak universal; bisa berhasil di situasi tertentu dan bisa gagal di situasi lain. Jadilah PNS; juga adalah tidak jaminan sukses. Apalagi, jadilah pejabat; malah bisa diancam masuk bui.

Yang tepat adalah: panarko: jadilah serba-pemimpin.

Setiap pemuda, termasuk kita, harus jadi pemimpin dalam situasi terdekatnya. Pemimpin adalah orang yang memiliki visi futuristik; inisiatif berbuat baik; dan komitmen menyusuri jalan kebaikan.

Diketahui, para pelamar bahkan telah mengantre sejak subuh, berharap bisa mengisi salah satu dari 50 posisi lowongan kerja yang tersedia. Namun, jumlah pelamar membludak hingga mencapai sekitar 1.000 orang.

Menanggapi fenomena di Cianjur, Presiden Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Konfederasi Serikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi), Irham Ali Saifuddin, menyatakan bahwa kondisi ribuan orang yang rela mengantri untuk memperebutkan hanya 50 posisi di perusahaan ritel tersebut merupakan sebuah ironi.

“Ini sungguh-sungguh memilukan. Ini adalah tangisan ibu pertiwi. Bila Sakernas BPS pada Februari 2025 merilis Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 4,76 persen atau 7,28 juta jiwa, saya yakin angka di lapangan beberapa bulan ini jauh lebih tinggi. Setidaknya ini bisa dilihat kasat mata fenomena antrian loker. Memprihatinkan,” katanya saat dihubungi NU Online pada Rabu (14/7/2025).

Mengapa banyak pengangguran? Karena mereka tidak panarko; mereka tidak jadi serba-pemimpin; sehingga menganggur. Bila seorang pemuda panarko, serba-pemimpin, maka dia akan menemukan peluang kerja atau peluang usaha atau peluang berbuat baik; dalam setiap situasi konkret yang ada. Kemudian, dia inisiatif dan komitmen untuk menjalani peluang baik itu. Selesai sudah; dia tidak menganggur. Dia bekerja atau jadi pengusaha.

Solusi panarko seperti di atas terlalu mudah dikatakan tapi sulit dilakukan kan? Apalagi problem lapangan kerja adalah problem sosial politik: lapangan kerja sudah habis dimakan oleh mesin, oleh AI (akal imitasi – artificial intelligence), dan oleh lintah darat atau oleh pejabat.

Benar bahwa solusi panarko adalah solusi personal; memang tidak ideal. Tetapi panarko menjadi syarat bagi setiap solusi yang lain. Ketika setiap pemuda adalah pemimpin, adalah panarko, maka solusi membangun pertanian, membangun industri, membangun seni, dan lain-lain menjadi bisa realisasi. Sebaliknya menjadi sulit sekali. Bila semua pemuda bukan panarko, bukan jiwa pemimpin, maka solusi apa pun akan berakhir gagal atau terlibat korupsi. Jadi, solusi panarko adalah musti.

Kemudian lanjutkan ko-panarko.

Dari setiap pemimpin, para panarko, mereka membentuk kerja sama berupa lembaga formal atau pun non-formal. Kopanarko menjamin sinergi antara semua pihak; atau minimal tidak saling tabrak antara mereka dan saling mengerti.

3. Diskusi

Situasi akhir-akhir ini tampak makin sulit. Bukan hanya pemuda tidak terampil yang menganggur; bahkan mereka yang mahir IT mau pun AI bisa menganggur kena PHK (pemutusan hubungan kerja). Baru-baru ini, Microsoft mengumumkan PHK terhadap 6000 karyawan yang ahli IT mau pun AI. Bagaimana dengan Google, Meta, Pertamina, BCA, atau Indomart? Kita butuh menguatkan kopanarko.

Bagaimana menurut Anda?

3.1 Jebakan Pemimpin

Pemimpin atau leadership memang penting tetapi menimbulkan problem besar. Pemimpin menguasai uang dan politik. Trump memaksa Indonesia untuk sepakat dengan tarif yang merugikan Indonesia. Karena Trump pemimpin adidaya maka Indonesia terpaksa harus menerima meski tampak rugi di depan mata.

Pemimpin politik misal ketua partai memegang kekuasaan besar. Ketua partai memaksa anggota dewan “menyumbangkan” uang yang besar demi partai. Pada gilirannya, anggota dewan sibuk mengumpulkan uang besar yang diperlukan. Sebagian anggota dewan “terpaksa atau sukarela” melakukan korupsi untuk mendapatkan uang besar. Dampaknya, rakyat jelata makin sengsara.

Mengapa pemimpin berbahaya tampak penting?

(a) Chaos / Leaderless

Tanpa ada pemimpin adalah kacau atau chaos; situasi leaderless. Satu orang dengan orang lain bebas bertengkar; karena tidak ada pemimpin. Suku sebelah bisa menyerang suku tetangga; karena tidak ada pemimpin. Orang kuat bebas menindas orang lemah; karena tidak ada pemimpin. Orang serakah bebas merampok; karena tidak ada pemimpin. Situasi kacau seperti ini harus diatasi dengan memilih seorang pemimpin.

(b) Arko / Leadership

Seorang pemimpin terpilih misal presiden atau lurah. Situasi kacau menjadi teratasi. Perampok tidak bisa merampok karena presiden bisa memerintahkan polisi untuk menangkap perampok. Suku sebelah tidak bisa menyerang suku tetangga karena pemimpin menjaga wilayah dengan tentara. Lalu apa yang dilakukan oleh seorang pemimpin, leader, atau arko?

Arko, misal presiden, menguasai polisi, tentara, uang, politik, dan segalanya. Arko bebas memberi amnesti atau abolisi. Arko juga bebas membiarkan orang vonis penjara seumur hidup melalui hakim. Pada tahap selanjutnya, penindasan justru terjadi dilakukan oleh arko.

Arko yang menindas ini bisa saja presiden, lurah, bos, manager, suami, ibu, guru, atau siapa saja. Bukankah ada aturan yang membatasi kemampuan arko? Benar ada undang-undang dan aturan. Tetapi, arko selalu punya cara untuk mengalahkan setiap aturan. Apalagi bila aturan itu memang menyediakan hak prerogratif bagi arko. Problem dari arko adalah cenderung berpuncak kepada hanya satu arko, mono-arko, monarki, atau monarko. Apa solusinya?

(c) Anarko

Noam Chomsky (lahir 1929) mendukung solusi anarko; tanpa arko; tanpa pemimpin. Anarko adalah masing-masing orang menjaga diri dan bekerja untuk saling berbagi. Sehingga tidak ada penindasan oleh arko.

Anarko adalah setara dengan anarki. Di berbagai tempat, gerakan anarko memberikan hasil yang bagus; lebih adil dan lebih makmur. Di Indonesia, orang menggunakan kata anarki sehingga gerakan anarki mengambil bentuk anarkis; merusak gedung, merusak halte, dan merusak beragam fasilitas umum secara anarkis. Polisi Indonesia melarang aksi anarkis.

(d) Panarko

Setiap orang adalah pemimpin yang bertanggung-jawab; panarko. Pan = serba; arko = pemimpin; panarko = serba pemimpin.

Anda adalah pemimpin; saya juga pemimpin; semua orang adalah pemimpin. Kemampuan paling dasar seorang pemimpin adalah visi futuristik; Anda mampu melihat masa depan; atau lebih baik, Anda melihat segala sesuatu dari masa depan. Paling mudah adalah setiap orang yakin akan mati pada waktunya. Ketika Anda mati, atau saya mati, Anda ingin melihat diri Anda seperti apa menjalani hidup yang tersisa dari hari ini sampai Anda mati itu. Waktu kematian Anda adalah visi futuristik; posisi acuan di mana Anda melihat segala sesuatu menuju visi futuristik itu dengan baik.

Keterampilan kedua seorang arko, pemimpin, adalah inisiatif memanfaatkan kebebasannya untuk memberi lebih banyak kebebasan. Ketika Anda melihat segala sesuatu dari visi futuristik maka Anda bebas akan memilih apa saja: pilih aktif ekonomi; atau aktif edukasi; atau aktif politik; atau aktif lainnya; termasuk bebas untuk diam saja. Berbeda halnya bila Anda melihat segala sesuatu dari batasan masa kini; Anda menjadi tidak bebas; kondisi ekonomi sulit; politik sulit; pendidikan sulit; semua serba sulit. Visi futuristik memberi Anda kebebasan dan, berikutnya, tugas Anda inisiatif untuk memilih yang terbaik di antara beragam kebebasan itu.

Keterampilan ketiga seorang arko adalah komitmen dan tanggung jawab atas inisiatif pilihannya. Sebagai arko, Anda memilih jalan menanjak untuk mencapai puncak. Karena itu pasti ada kesulitan sepanjang perjalanan. Berbeda dengan orang yang memilih jatuh ke jurang; cukup tergelincir saja maka ia sudah melayang di atas jurang; tanpa ada kesulitan signifikan akan menghadang; dengan cepat jatuh ke dasar jurang.

Kesulitan menanjak ke puncak menjadikan cita-cita Anda, sebagai arko, lebih bermakna. Kesulitan itu sendiri adalah anugerah tertinggi; tanpa kesulitan maka segalanya kehilangan arti. Kesulitan akan menjadikan Anda lebih luas wawasan dan lebih kokoh pegangan. Di saat yang sama, kesulitan “memaksa” Anda untuk bergerak maju lebih lentur; tidak sekedar membentur; tetapi terbang tinggi sambil tafakur.

Anda, sebagai arko, dijamin pasti sukses. Anda tidak akan jadi penganggur; tidak akan jadi beban masyarakat; tidak akan disepelekan orang. Justru, Anda akan meraih prestasi demi prestasi. Sampai akhirnya, arko dalam risiko; terjebak ilusi berupa sombong diri.

Arko, yaitu Anda, tidak boleh sombong. Anda bisa sukses karena dibantu orang lain, dibantu ibu Anda, dibantu lingkungan, dan dibantu kesempatan sekitar. Bahkan untuk bertahan hidup saja, Anda butuh dibantu udara, butuh berpijak di bumi, butuh makanan yang ditanam para petani. Sejatinya, tidak ada alasan sama sekali untuk sombong diri. Agar kita sadar diri maka kita butuh kopanarko: menghormati bahwa setiap orang adalah arko; setiap orang lain adalah pemimpin; kita bersama-sama sebagai pemimpin.

(e) Kopanarko

Tahap paling matang adalah kopanarko; perkembangan dari panarko, serba pemimpin, menjadi serba pemimpin bersama-sama.

3.2 Solusi Indonesia Kocar-Kacir

Jelas bahwa solusi untuk kita adalah panarko (serba-pemimpin) yang berkembang menjadi ko-panarko (bersama-serba pemimpin). Indonesia tidak lagi kocar-kacir; Indonesia menjadi adil makmur. Pertanyaannya: bagaimana agar Indonesia menjadi panarko dan kopanarko?

3.3 Solusi Internasional

Negara adidaya usa dan sekutu tampak ingin menguasai dunia; beda dengan Rusia dan Cina. Trump melakukan serangan militer ke Iran yang dicontohkan Israel pada Juni 2025 menunjukkan nafsu dominasi. USA hanya fokus memimpin tanpa menghormati negara lain adalah pemimpin juga; usa hanya menjadi arko; lupa panarko; dan makin lupa kopanarko. Dunia jadi kacau balau ulah para arko internasional itu. Kita butuh solusi kopanarko internasional: bagaimana caranya?

Bagaimana menurut Anda?

Diterbitkan oleh Paman APiQ

Lahir di Tulungagung. Hobi: baca filsafat, berlatih silat, nonton srimulat. Karena Srimulat jarang pentas, diganti dengan baca. Karena berlatih silat berbahaya, diganti badminton. Karena baca filsafat tidak ada masalah, ya lanjut saja. Menyelesaikan pendidikan tinggi di ITB (Institut Teknologi Bandung). Kini bersama keluarga tinggal di Bandung.

Join the Conversation

  1. avatar Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd
  2. avatar Tidak diketahui

2 Comments

Tinggalkan komentar