Madi: Hari Filosofi Menuju Deflasi

Hari ini adalah hari filosofi dunia: Kamis, 20 November 2025. PBB (Unicef) menetapkan hari filosofi dunia jatuh pada setiap Kamis ketiga bulan November. Leluhur kita mengajarkan filosofi amat luhur yaitu ilmu padi: makin berisi makin merunduk.

Ilmu padi ini perlu kita angkat menjadi filosofi dunia. Proses dan orang yang menjalani ilmu padi kita sebut sebagai madi: menjadi berilmu padi. Madi berjalan dalam dua arah: (a) makin berisi makin merunduk; makin kita berilmu banyak maka kita makin rendah hati; dan (b) makin kita rendah hati maka makin banyak ilmu mengalir ke kita; kita makin berisi; ilmu bagai air yang mengalir menuju tempat lebih rendah. Sehingga, madi adalah proses melingkar tanpa henti.

1. Menuju Deflasi
2. Kulminasi Teknologi
3. Diskusi

Madi selaras dengan filosofi menuju deflasi yaitu menuju rendah hati. Inflasi adalah melambung tinggi atau tinggi hati. Kita perlu mencegah inflasi dengan cara madi: menuju deflasi. Teknologi memberi tantangan tersendiri karena selalu ada inovasi yang menyeret manusia ke arah inflasi. Bagaimana pun, kita perlu merespon teknologi dengan madi.

1. Menuju Deflasi

Problem utama manusia, sejak jaman purba, adalah sikap dogmatis yang angkuh sampai sombong yaitu inflasi. Kita perlu mengganti inflasi dengan deflasi berupa madi.

Sains makin berkembang menuju deflasi. Setiap teori sains, pada akhirnya, akan terbukti salah dan diganti dengan teori sains yang baru. Teknologi juga deflasi: setiap teknologi, pada akhirnya, ketinggalan jaman dan diganti dengan teknologi lebih baru.

Filosofi sejak awal adalah deflasi. Sokrates, filsuf terbesar sepanjang sejarah, mengaku, “Yang saya tahu adalah saya tidak tahu apa-apa.” Karena itu, Sokrates banyak bertanya kepada orang lain melalui dialog tanpa menggurui.

2. Kulminasi Teknologi

Teknologi ingin memenangkan kompetisi. Produsen mobil listrik bersaing ingin menjadi pemenang. Produsen handphone sama saja: bersaing untuk menjadi pemenang. Untuk menang, mereka butuh inovasi sampai inflasi.

Inflasi teknologi adalah ilusi. Yang benar, setiap teknologi adalah deflasi; diganti dengan teknologi lebih baru.

3. Diskusi

Bagaimana menurut Anda?

Diterbitkan oleh Paman APiQ

Lahir di Tulungagung. Hobi: baca filsafat, berlatih silat, nonton srimulat. Karena Srimulat jarang pentas, diganti dengan baca. Karena berlatih silat berbahaya, diganti badminton. Karena baca filsafat tidak ada masalah, ya lanjut saja. Menyelesaikan pendidikan tinggi di ITB (Institut Teknologi Bandung). Kini bersama keluarga tinggal di Bandung.

Tinggalkan komentar