Kerja Bukan Cari Uang

Kerja adalah anugerah. Kerja adalah sumber kehidupan; sumber perkembangan; sumber kebahagiaan. Tetapi, kerja bukan cari uang. Karena cari uang bisa membuat seseorang pusing kepala; sementara, kerja menjadikan Anda berlimpah bahagia. Apa bedanya?

Dalam buku “7 Pintu Anugerah” saya menyebut kerja sebagai anugerah utama dalam pintu anugerah kesatu. Sehingga, setiap orang berhak untuk bekerja; setiap orang mampu bekerja; setiap orang harus bekerja dalam kadar tertentu. Tetapi, “mencari uang” adalah jebakan yang mengerikan; manusia terjebak dalam penjara uang. Kita perlu waspada dan perlu bekerja. Lebih dari itu, kita perlu bergeser dari kerja menjadi karya sampai maha karya.

1. Kerja Terdekat
2. Manfaat Sosial
3. Manfaat Universal

Setiap orang pasti bisa kerja; minimal memberi manfaat bagi orang-orang terdekat. Kemudian, kerja kita memberi dampak kebaikan sosial lebih besar. Dan berharap, semoga kerja kita memberi manfaat universal bagi seluruh alam semesta.

Jelas, mencari uang adalah beda dengan kerja. Karena seseorang bisa cari uang melalui judi, korupsi, atau mencuri. Ketika menang judi maka hasilnya bukan bahagia; dia malah ketagihan main judi lagi; judi online mau pun langsung. Kecanduan judi membuat hidupnya hancur. Pada akhirnya, tidak ada orang yang menang judi; semua pemain judi adalah kalah; hidup mereka makin susah.

Korupsi atau mencuri memang bisa menghasilkan uang. Tetapi, korupsi hanya membuat rugi masayarakat, keluarga, dan diri sendiri. Kita tidak butuh korupsi. Kita butuh kerja, karya, dan maha karya.

1. Kerja Terdekat

Paling mudah, kerja adalah mulai dari memberi manfaat kepada orang-orang terdekat. Kerja terdekat ini bisa saja tidak dibayar atau, bisa juga, sambil menghasilkan uang. Secara bertahap, setiap orang perlu berkembang menjadi profesional. Dia menjadi ahli di bidang tertentu yang bermanfaat bagi orang-orang di sekitar terdekat. Sebagai dampaknya, kerja profesional bisa menghasilkan uang. Tujuan utama kerja bukanlah untuk menghasilkan uang tetapi untuk memberi manfaat.

Dengan konsep kerja terdekat maka tidak akan ada pengangguran. Semua orang bisa kerja; semua orang bisa menambah manfaat; semua orang bisa hidup dengan martabat.

2. Manfaat Sosial

Makin dewasa, kita perlu berpikir agar kerja kita memberi manfaat besar secara sosial.

Makin besar manfaat sosial dari kerja kita maka makin bagus. Kita berhasil menolong lebih banyak orang. Resiko sebaliknya, justru, perlu waspada. Ada orang yang klaim memberi manfaat bagi orang-orang yang jauh, manfaat bagi orang-orang yang terpinggirkan dan tertinggal. Tetapi, klaim mereka adalah omong kosong. Mereka justru mengambil keuntungan dari masyarakat yang tertinggal.

3. Manfaat Universal

Dalam perkembangannya, kita perlu mempertimbangkan bagaimana agar kerja kita berdampak luas kepada alam semesta secara positif. Makin besar manfaat positif maka makin baik kerja kita.

Kita perlu tetap waspada dengan resiko. Ada orang yang klaim bahwa mereka memberi manfaat kepada masyarakat yang nun jauh di sana, di luar negeri; memberi manfaat bagi generasi masa depan, puluhan tahun masa depan; memberi manfaat menyelamatkan alam semesta dan lain-lain. Tetapi, klaim ini hanya omong kosong. Mereka hanya mengeruk keuntungan finansial mengumpulkan tumpukan uang dan merugikan alam semesta.

Jadi, kita perlu menjaga agar kerja kita memberi manfaat bagi orang-orang terdekat, bagi kehidupan sosial, dan bagi alam raya. Apa kerja Anda? Apa karya Anda? Apa maha karya Anda?

Peran Uang

Apakah uang tidak penting? Uang adalah penting. Hanya saja, kita tidak boleh menilai kerja hanya berdasar uang.

Bagi orang yang bekerja di bank maka uang sangat penting; bagi Peruri, uang sangat penting; bagi profesor ekonomi, uang sangat penting. Sejatinya, bagi masyarakat termasuk bagi kita, uang sangat penting. Jadi uang memang penting bagi kita.

Saya mengembangkan konsep uang yang beragam di tulisan yang lain. Uang biasa, kertas atau digital, digunakan seperti biasanya hari ini. Uang pokok hanya bisa digunakan untuk membeli kebutuhan pokok misal makan siang gratis. Dan, uang mewah hanya bisa membeli barang mewah.

Bagaimana menurut Anda?

Diterbitkan oleh Paman APiQ

Lahir di Tulungagung. Hobi: baca filsafat, berlatih silat, nonton srimulat. Karena Srimulat jarang pentas, diganti dengan baca. Karena berlatih silat berbahaya, diganti badminton. Karena baca filsafat tidak ada masalah, ya lanjut saja. Menyelesaikan pendidikan tinggi di ITB (Institut Teknologi Bandung). Kini bersama keluarga tinggal di Bandung.

Ikuti Percakapan

1 Komentar

Tinggalkan komentar