Filosofi Visi Iluminasi
1. Pendahuluan
2. Dinamika Masa Depan
3. Reinkarnasi
4. Karir Jiwa
5. Dunia Image
6. Teropong Masa Depan
7. Ringkasan

1. Pendahuluan
Cahaya masa depan membahas tema etika, agama, dan nasib masa depan. Pertama, Suhrawardi membahas konsep reinkarnasi dan menolaknya sebagai tidak meyakinkan. Jiwa manusia lahir pada badan manusia, kemudian, lahir kembali pada badan binatang untuk dibersihkan. Bagaimana pun, reinkarnasi bermaksud menyatakan bahwa jiwa manusia immortal dan akan mampu menuju dunia cahaya yang abadi.
Selanjutnya, HI menunjukkan bahwa jiwa manusia yang tidak berkembang mendapat pahala dan hukuman di “dunia image”. Kejahatan, di dunia ini, bukan diciptakan langsung oleh Cahaya Maha Cahaya, tetapi, merupakan dampak sampingan dari gerak semesta. Dunia ini adalah yang terbaik dan satu-satunya yang mungkin serta jauh lebih sedikit kejahatan dari kebaikan. Kenabian, mimpi sejati, dan yang sejenisnya adalah mungkin di dunia ini karena form dari kejadian dituliskan, dengan suatu cara, di semesta. Dan bisa diakses oleh manusia dengan kondisi tertentu. Terdapat beragam pengalaman, di antaranya: irama semesta; nabi, orang suci, dan para kreator mampu membawa form dari “dunia image” menjadi wujud nyata di dunia ini. Pada titik ini, Suhrawardi menggambarkan dua pengalaman ekstase dari mistikus dan nabi serta memastikan bahwa Tuhan mengabulkan doa-doa mereka. Selanjutnya, dia mendaftar beberapa contoh pengalaman mistis yang melibatkan cahaya. Kemudian, dia menutup HI dengan wasiat agar para murid mengkaji kitab ini dengan hati-hati.
2. Dinamika Masa Depan
Kita bisa belajar banyak filosofi moral dan etika pada bagian ini. Suhrawardi membuktikan bahwa jiwa manusia tidak sirna akibat kematian badan, immortal. Setiap kebaikan berbalas kebaikan berlimpah. Kejahatan mendapat balasan secara adil.
Lebih dari itu, manusia memiliki potensi untuk mendapat informasi masa depan melalui wahyu, ilham, dan mimpi. Karena ontologi cahaya dinamis maka masa depan, memang, benar-benar dinamis. Atau, justru, karena masa depan adalah realitas ontologi maka alam raya menjadi dinamis dengan memiliki masa depan. Selanjutnya, mari kita nikmati dinamika semesta raya!
Tindakan moral paling baik adalah memberi masa depan kepada semesta. Berilah masa depan kepada anak-anak Anda. Berilah masa depan kepada anak-anak peradaban. Berilah masa depan kepada dunia ekonomi, dunia politik, dunia pendidikan, dan seluruh dunia. Kita selalu bisa berbagi masa depan. Karena, Cahaya Maha Cahaya senantiasa memancarkan masa depan buat kita semua. Masa depan apa yang hendak Anda raih? Masa depan apa yang hendak Anda bagikan? Masa depan apa yang menjadi impian?
3. Reinkarnasi
Reinkarnasi adalah konsep yang beragam. Salah satunya, reinkarnasi meyakini bahwa jiwa manusia akan tetap hidup setelah kematian badannya. Jiwa ini akan berpindah menjadi jiwa hewan yang baru lahir. Karena ketika hidup sebagai manusia banyak dosa, maka, hidup sebagai hewan adalah semacam hukuman atau proses penyucian. Setelah selesai proses penyucian dari dosa, maka, kelak, akan terlahir sebagai jiwa manusia lagi. Demikian seterusnya, jiwa tetap abadi setelah kematian badan.
(235) Plato and sages before him held the doctrine of transference, even though there was disagreement among them about its details.
(235) Plato dan tokoh-tokoh sebelumya memegang doktrin reinkarnasi, walau terdapat beda pandangan tentang rinciannya.
Suhrawardi menolak konsep reinkarnasi dan menganggap sebagai tidak meyakinkan. Bagaimana pun, reinkarnasi menunjukkan sesuatu yang benar: karakter jiwa yang abadi setelah kematian badan.
4. Karir Jiwa
Pada awalnya, karir jiwa adalah perkembangan dari badan manusia ketika janin. Bagaimana pun, jiwa adalah cahaya sejati yang spesial mengatur badan. Interaksi dominating-light dan managing-light mempersiapkan hadirnya jiwa. Badan yang berkembang, membangun hubungan spesial dengan cahaya. Hubungan spesial tersebut adalah commanding-light, yaitu jiwa manusia.
Pada perkembangannya, jiwa manusia bersifat rasional mampu menentukan hal baik dan buruk. Jiwa ini mandiri dan spontan bebas untuk memilih berbuat baik atau buruk. Jiwa yang buruk terperangkap dalam kesenangan aksidental badan. Sementara, jiwa yang baik makin berkembang mencapai tingkat cahaya yang tinggi.
(236) Once the incorporeal light escapes from the darkness, it continues as long as the dominating light that is its cause.
(236) Sekali cahaya sejati melampaui gelap, ia akan abadi sebagai mana dominating-light yang abadi sebagai sebabnya.
5. Dunia Image
Setelah kematian badan, jiwa melanjutkan karir di dunia image. Jiwa tetap abadi – tidak hancur. Karena, jiwa adalah cahaya sejati yaitu commanding-light. Para pendosa, jiwa mereka, mengalami beragam kesulitan di dunia image agar dosa-dosa mereka dibersihkan. Sementara, orang-orang bermoral mengalami beragam kebahagiaan di dunia image. Lebih dari itu, orang-orang yang jiwanya berkembang baik dan bermoral, masih melanjutkan karir di dunia cahaya yang penuh pesona.
Eksistensi dunia image disepakati oleh banyak tokoh besar. Tetapi, status ontologisnya beragam dan terus menjadi perdebatan. Kita bisa saling mempertukarkan istilah dunia image dengan dunia imajinasi. Bila perlu pembedaan, dunia image adalah independen terhadap persepsi subyek manusia. Sedangkan, dunia imajinasi memiliki relasi kuat dengan persepsi subyek manusia.
(a) Alam Bahagia
Orang-orang yang di dunia ini, di bumi, menebarkan kebaikan dan hidup sederhana maka melanjutkan karir, setelah kematian, di dunia image sebagai alam yang penuh bahagia. Hanya saja, bahagia di alam bahagia jauh lebih kuat dari bahagia di bumi ini. Nikmatnya makanan di sana jauh lebih nikmat dari makanan di bumi. Nikmatnya cinta di sana jauh lebih nikmat dari di bumi. Nikmatnya mengkaji ilmu di sana jauh lebih nikmat dari di bumi.
(237) If the distraction of the barriers do not dominate managing light, it will desire the holy light more than the dusky substance.
(237) Jika godaan badaniah tidak mendominasi jiwa, managing-light, maka jiwa akan merindukan cahaya suci lebih dari merindukan substansi gelap (dusky substance).
Di alam bahagia, manusia memiliki kemampuan seperti di bumi ini. Sehingga, manusia memiliki badan seperti di bumi ini hanya saja jauh lebih sempurna. Karena itu, manusia-manusia yang bermoral dan hidup sederhana menikmati hidup bahagia lebih sempurna di sana.
(b) Alam Siksa
Orang jahat mengalami siksa yang pedih setelah kematian badannya. Dia terjebak dalam alam siksa di dunia image. Kejahatannya, di bumi, menjadi bayang-bayang kelam di dunia image. Siksaan bayang-bayang kelam ini lebih menyakitkan dari derita di bumi.
Bayang-bayang kelam adalah efek dari gerak semesta, efek dari perilaku jahat mereka di dunia. Bayang-bayang kelam bukan ciptaan dan bukan hasil dari Cahaya Maha Cahaya. Semesta yang bergerak dinamis mampu menghasilkan efek berupa bayang-bayang kelam.
Bagaimana karir selanjutnya, bagi orang-orang jahat yang terjebak dalam siksa pedih bayang-bayang kelam? Sulit untuk membayangkannya.
Orang yang jahat tanpa sengaja, di bumi, tetapi banyak berbuat moral, barangkali, akan terbebas dari siksa pada akhirnya. Setelah jiwanya bersih dari dosa melalui siksa, dia bisa melanjutkan karir ke dunia image berharap bahagia.
Orang jahat yang kadang beramal kebaikan, barangkali, cukup lama dalam siksa pedih itu. Ribuan tahun atau jutaan tahun atau lebih dari itu. Meski pun, pada akhirnya, diharapkan akan selamat untuk melanjutkan karir jiwanya.
Orang-orang yang memang jahat, tanpa amal baik atau hanya sedikit sekali amal baik, barangkali akan sangat lama tinggal bersama siksa pedih bayang-bayang hitam kelam. Berjuta tahun atau lebih lama lagi. Bisa jadi mereka tinggal abadi di alam siksa dengan melakukan beragam adaptasi. Bayang-bayang kelam tetap bersama mereka, hanya saja, mereka sudah terbiasa sehingga tidak lagi terlalu terbebani oleh siksa. Tidak jelas, atau masih samar, bagaimana karir jiwa mereka selanjutnya.
(c) Kamil
Di sisi alam bahagia juga terjadi keragaman. Mereka yang, di bumi, berbuat baik sesuai kemampuannya dan hidup sederhana maka menjalani hidup bahagia sebagaimana di bumi tetapi jauh lebih membahagiakan di alam image. Makan, minum, bersenda-gurau, berpetualang, bersahabat, bercinta, menikmati musik, dan lain-lain jauh lebih nikmat di alam bahagia, alam image, di sana. Mereka bahagia kekal abadi selamanya.
Bagi orang yang berbuat baik, amal kebajikan dan pemikiran, dengan terus mengembangkan kebaikan itu, melebihi kapasitas semula, maka kenikmatan di alam bahagia makin meningkat. Mereka menikmati makan, minum, dan lain-lain yang sangat nikmat. Lebih dari itu, mereka melanjutkan karir jiwa dengan meniti kenikmatan, yang lebih tinggi, makin dekat ke dominating-light dan makin dekat Cahaya Maha Cahaya.
(248) These are the numberless angles in their classes – rank upon rank in accordance with the levels of the spheres. But the sanctified godly sages may rise higher than the world of the angels.
(248) Terdapat tingkatan malaikat yang tak terhitung banyaknya – tingkatan di atas tingkatan sesuai tingkat semesta. Tetapi, hamba Tuhan yang membersihkan diri bisa menanjak lebih tinggi dari alam-alam malaikat.
Sebagian kecil dari manusia berhasil melejit jauh lebih tinggi. Mereka melakukan kebaikan moral dan intelektual, di bumi, seperti yang kita sebut di atas. Sehingga, mereka memperoleh kebahagiaan sebagaimana yang kita sebut di atas. Lebih dari itu, mereka rela berkorban apa saja, di bumi, demi kebaikan semesta agar lebih dekat dengan Cahaya Maha Cahaya. Di alam bahagia, mereka bergerak terus menaik sampai menjadi yang terdekat dengan Cahaya Maha Cahaya, kebahagiaan terbesar tiada tara. Mereka adalah manusia sempurna atau insan kamil. Meski sedikit, jumlah mereka terus bertambah.
6. Teropong Masa Depan
Bentangan masa depan, masa lalu, dan masa kini tampak lebih didominasi oleh masa kini. Orang-orang, pada umumnya, menjalani masa kini yang mengalir dari masa lalu menuju masa depan. Bagaimana pun, masa lalu bukanlah tidak wujud. Masa depan juga bukan tidak wujud. Masa lalu dan masa depan hanya tampak bersembunyi. Hanya orang-orang tertentu yang mampu meneropong masa depan. Bagaimana masa depan Anda?
(251) If the distraction of men’s external senses are reduced, he will freed form distraction of imagination and will become cognizant of hidden matters and thereby see veridical dreams.
(251) Jika godaan panca indera manusia dikurangi, dia akan terbebas dari gangguan terhadap imajinasi dan akan mengenali masalah tersembunyi dan melihat mimpi yang benar.
Tugas sulit menghampiri kita. Andai, seseorang berhasil meneropong masa depan, maka, tetap sulit untuk menerjemahkan hasil teropongan itu ke bahasa manusia dalam konteks ruang dan waktu umumnya. Karena itu, bahasa simbol atau perlambang akan sangat membantu. Sebagaimana, Suhrawardi menggunakan bahasa perlambang cahaya secara kreatif di bagian ini.
(a) Melepas Gelap
Orang-orang yang mampu melepaskan diri dari jeratan kegelapan dunia, maka, dia akan mampu meneropong masa depan. Baik melalui ilham, mimpi, wahyu, atau lainnya.
(b) Bentangan Waktu
Umumnya, orang mengira bahwa ilham memberi informasi masa depan. Tetapi, ilham memberi informasi dengan waktu yang membentang masa depan, masa lalu, dan masa kini. Sehingga, meski ilham itu benar, masih ada tugas penting untuk memahaminya dengan baik.
(c) Tulisan Suara
Ilham bisa berupa suara atau tulisan atau lainnya. Ilham bisa datang dengan cara lembut, menenteramkam, atau kadang menakutkan.
(256) The prophets, saints, and others may learn of the unseen when written lines descend upon their souls or they hear a sound, whether pleasant or terrible. They may behold the form of a being.
(256) Para Nabi, orang suci, dan lainnya bisa mengetahui yang gaib ketika tulisan turun ke jiwa mereka atau mereka mendengar suatu suara, bisa menyenangkan atau menyakitkan. Mereka bisa saja melihat bentuk dari sesuatu.
(d) Lembaran Memori
Di manakah ilham masa depan itu bisa ditemukan? Di lembaran-memori semesta yang berada di dunia image. Lagi, kita perlu hati-hati di sini. Maksud di lembaran-memori bukanlah berada di suatu tempat. Sebagaimana sudah dibahas, dunia image terbebas dari ruang dan waktu.
(e) Doa Malaikat
Orang-orang yang melepaskan diri dari jeratan gelap dunia adalah orang-orang bermoral baik. Orang-orang baik ini rela berkorban demi kebaikan umat manusia dan semesta. Mereka terus berjuang dan berdoa untuk kebaikan bersama. Melihat itu semua, para malaikat berdoa memohon kepada Tuhan agar doa-doa orang baik itu dikabulkan. Tuhan mengabulkan doa-doa mereka.
(f) Takdir Cahaya
Takdir manusia sudah dituliskan di dunia cahaya sejati. Manusia dituliskan akan menjadi manusia sempurna untuk menapaki jalan cahaya. Manusia akan menjadi yang paling dekat dengan Cahaya Maha Cahaya. Manusia adalah anggota Cahaya Terdekat. Tetapi, dengan kekuatan bebas memilih, sebagian manusia justru menyimpang dari takdirnya. Mereka mimilih terjerat dalam bayang-bayang gelap. Bagaimana pun, tetap ada sedikit orang yang berhasil menjadi anggota Cahaya Terdekat. Seiring waktu, jumlah ini terus bertambah lebih banyak.
(g) Ragam Cahaya
Masing-masing manusia bisa berbeda dalam mengalami cahaya sejati. Kita bisa mengelompokkan menjadi tiga. Bagaimana pun, kita perlu ingat bahwa bahasa di sini bisa bermakna sebagai perlambang.
(1) Tingkat pemula: melihat kilat yang cerah dan menjadikan hati damai; melihat petir diiringi gemuruh menakutkan yang kemudian disusul rasa sejuk; cahaya berkilau menjadikan rambut berdiri kemudian cahaya meresap ke otak terasa nikmat; dan masih banyak lagi.
(2) Tingkat menengah: pencerahan sinar managing-light yang memenuhi sasana dan ruhani seseorang sedemikian hingga dia bisa berjalan di atas air atau udara. Bahkan bisa jadi mengantarkannya terbang ke langit menemui pengatur angkasa.
(3) Tingkat tinggi: situasi kematian di mana managing-light menyiramkan kegelapan sehingga badan hancur lebur tanpa sisa. Kemudian, muncul kembali di dunia cahaya bersama dominating-light. Penghalang cahaya menjadi transparan menggemakan pujian kepada Cahaya Meliputi Segala: Cahaya Maha Cahaya. Semua menjadi serba cahaya. Ini adalah tempat yang paling mulia dan agung. Berbagai rahasia tersembunyi tersingkap. Khusus hanya untuk orang-orang yang tulus ikhlas menghadap Cahaya Maha Cahaya dan meninggalkan godaan nikmatnya kegelapan. Mereka meraih kebijaksanaan tertinggi.
(274) The mightiest state is the state of death, by which the managing light sheds the darkness. If it has no remnant of attachment to the body, it will emerge into world of light and be attached to the dominating lights.
(274) Tingkat tertinggi adalah state kematian, di mana managing-light menyiramkan kegelapan. Jika tak ada lagi tersisa yang melekat pada badan, maka akan bangkit di dunia cahaya dan bergabung dengan dominating-light.
Di bagian ini, kita merasakan betapa mahir Suhrawardi menggunakan bahasa perlambang. Cahaya sejati adalah perlambang realitas paling nyata. Tentu saja, cahaya memang bercahaya sebagaimana cahaya yang tampak. Cahaya sejati lebih kuat dari cahaya tampak. Kemudian, seseorang bisa mengalami cahaya sejati bagai kilatan petir yang menerangi jalan dan memberi damai di hati. Ada juga, pengalaman cahaya sejati yang mengantarkan seseorang bisa terbang ke langit. Puncaknya, manusia berada di dunia yang dipenuhi cahaya untuk berdekatan dengan Cahaya Maha Cahaya. Segala, yang ada, tercipta dari cahaya dan berlimpah cahaya. Perlambang apakah itu semua? Dan, masih banyak perlambang-perlambang lagi. Keunggulan perlambang adalah dinamis berkembang sesuai jaman yang berkembang.
Saya yakin bila kita membaca perlambang dari maha karya Suhrawardi dan menggali makna-makna terdalam, maka, kita akan menemukan kilau berlian tanpa tara. Cahaya demi cahaya penuh pesona.
7. Ringkasan
Masa depan manusia sudah jelas yaitu untuk menjadi manusia penghuni dunia cahaya sejati. Jalan untuk mencapai tujuan itu sudah digariskan: berbuat kebajikan, berpikir bersih, hidup sederhana, dan meninggalkan godaan kegelapan.
Hanya sedikit manusia yang berhasil menjadi anggota Cahaya Terdekat. Meski demikian, jumlahnya terus bertambah banyak. Semoga kita termasuk orang yang menambah jumlah itu. Hanya kepada Tuhan kita memohon pertolongan. Dan, Tuhan berjanji mengabulkan setiap doa.
Lanjut ke: Wasiat
Kembali ke: Filosofi Visi
Lampiran




Tinggalkan komentar