Anugerah Demi Anugerah

Semua adalah anugerah. Anda membaca tulisan ini adalah anugerah. Anda berpikir adalah anugerah. Anda merasa ragu adalah anugerah. Anda merasa gelisah adalah anugerah. Anda bernafas adalah anugerah.

Kita bersyukur atas anugerah demi anugerah; kemudian, anugerah makin bertambah. Saya menempatkan konsep “Semua Anugerah” sebagai pintu 1 dalam buku “7 Pintu Anugerah: Pembuka Realitas Masa Depan.”

[1] Ibu adalah anugerah. Ibu adalah anugerah besar bagi kita; ibu mencintai dan merawat kita sejak kecil; bahkan, ibu mencintai kita sejak dalam kandungan. Bakti kita kepada ibu adalah yang utama; utang kebaikan bagi kita kepada ibu tak pernah terlunasi; doa terbaik kita untuk ibu tercinta; untuk setiap ibu yang pernah ada; untuk setiap ibu yang akan ada.

[2] Rejeki adalah anugerah. Berlimpah rejeki, misal harta dan jabatan, menjadikan hidup terasa indah. Tetapi kehilangan rejeki, kekurangan dalam rejeki, menjadikan rejeki penuh arti. Sadar akan kekurangan diri, kelemahan diri, terbatasnya kemampuan diri, adalah anugerah itu sendiri.

[3] Situasi politik adalah anugerah. Bagi yang menang pemilu, politik adalah anugerah. Bagi yang kalah, sama juga, situasi adalah anugerah; anugerah untuk mawas diri; anugerah untuk atur strategi. Bagi yang menang harus tanggung jawab memikul amanah kekuasaan; anugerah juga. Bagi Anda yang tidak terjun langsung ke politik praktis, tetap saja, situasi politik adalah anugerah.

Prabowo – Gibran menang adalah anugerah; Anies – Ganjar kalah adalah anugerah. Andai dikoreksi menjadi sebaliknya, misal Anies atau Ganjar yang menang, tetap anugerah.

Mari bersyukur; sambut pagi yang berlimpah anugerah; telusuri bentangan siang berlimpah anugerah; rangkul malam yang berselimut anugerah.

Bagaimana menurut Anda?

Diterbitkan oleh Paman APiQ

Lahir di Tulungagung. Hobi: baca filsafat, berlatih silat, nonton srimulat. Karena Srimulat jarang pentas, diganti dengan baca. Karena berlatih silat berbahaya, diganti badminton. Karena baca filsafat tidak ada masalah, ya lanjut saja. Menyelesaikan pendidikan tinggi di ITB (Institut Teknologi Bandung). Kini bersama keluarga tinggal di Bandung.

Join the Conversation

  1. avatar Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd
  2. avatar Paman APiQ
  3. avatar Tidak diketahui

3 Comments

Tinggalkan komentar

Tinggalkan Balasan ke Wijaya Kusumah Batalkan balasan