Saatnya tepat, bulan suci untuk membaca “30 Renungan Takwa.” Saya membaca buku “Renungan Takwa” sudah berkali-kali dalam versi digital. Sementara, beberapa hari ini, saya membaca buku versi cetak yang seru.

Saya yakin Anda akan mendapat banyak manfaat. Awalnya, takwa bersifat personal; tanggung jawab seorang pribadi. Kemudian, takwa berkembang secara sosial sampai universal. Berikut beberapa kesan saya membaca buku cetak “30 Renungan Takwa.”
Saya menjual Buku 30 Renungan Takwa seharga Rp77.000. Ayo beli di Shopee! https://shp.ee/q34ne2l
[1] Takwa adalah Kebutuhan. Setiap manusia butuh takwa; Anda butuh takwa; saya butuh takwa. Hidup kita menjadi bermakna, bahagia, sukses, dan berprestasi karena takwa. Umumnya, orang memandang takwa sebagai perintah wajib untuk bertakwa. Sejatinya, kita butuh takwa itu.
Takwa adalah meraih prestasi dengan memberi kontribusi dengan cara menjalankan perintah dan menjauhi larangan.
[2] Takwa Sosial. Sebagian takwa bersifat personal, misal membaca Alquran. Sebagian yang lain, takwa bersifat sosial misal menolong anak yatim dan orang yang membutuhkan. Struktur sosial masyarakat adalah sarana untuk memberi kebaikan dan menerima kebaikan bagi seluruh warga. Kita saling tolong-menolong dalam takwa.
[3] Takwa Internasional. Kebaikan takwa, kontribusi prestasi di jalan ilahi, berdampak secara internasional. Kebaikan Anda di sini berdampak memberi kebaikan sampai luar negeri. Sayangnya, kebalikannya sering terjadi. Kejahatan di negara maju berdampak merugikan ke luar negeri; negara-negara miskin menjadi menderita akibat ulah negara kaya. Sehingga, kita perlu mengajak semua warga, negara miskin dan negara kaya, untuk sama-sama bertakwa.
Bagaimana menurut Anda?

Tinggalkan komentar