Teknologi Teman Hati

Bangun tidur nyalakan lampu; lampu adalah teknologi. Lalu, melirik hp; hp adalah teknologi. Lanjut, putar kran air cuci muka; kran adalah teknologi. Setiap saat, kita selalu bersama teknologi; teknologi adalah teman kita; bahkan, teman sejati di hati.

Dalam buku “7 Pintu Anugerah,” saya menempatkan teknologi sebagai pintu anugerah ke-4: modifikasi teknologi. Memang benar teknologi adalah teman hati, tetapi, di saat yang sama, teknologi bisa membuat patah hati; bisa membuat sesat diri.

[1] Salah menganggap teknologi sebagai alat. Yang benar, teknologi bukan sekedar alat; tetapi teman hati. Sehingga, kita perlu memperlakukan teknologi sebagai sahabat; bukan menjadikan sebagai alat.

Memang benar, hp adalah alat pengisi waktu santai. Tetapi, hp adalah sahabat kita. Ajak hp untuk berbuat amal kebaikan bersama diri kita. Apalagi, di bulan suci, seperti sekarang ini.

[2] Salah menganggap teknologi sebagai tujuan. Lagi, teknologi bukan tujuan. Beberapa orang tersesat mengejar mobil mewah, hp mewah, rumah mewah dengan teknologi canggih. Mereka kecewa karena teknologi mewah menjadi tujuan hidup mereka. Padahal, teknologi mewah atau sederhana adalah teman kita untuk beramal kebaikan.

Jangan jadi pemburu teknologi; jangan jadi kecanduan teknologi; jangan jadi hamba teknologi; jadilah teman bagi teknologi; teman hati.

[3] Suara hati teknologi. Apakah teknologi punya suara hati? Pernahkah Anda mendengar cerita Nabi Sulaiman / King Solomon mendengar suara hewan?

Teknologi selalu bersuara kepada manusia. Teknologi membisikkan suara hati kepada kita. Mengapa? Karena hanya manusia yang bisa bergerak maju sangat dekat kepada Tuhan. Teknologi ingin berpartisipasi, mengambil peran, tercatat berkontribusi membantu manusia agar lebih dekat kepada Tuhan.

Bagaimana menurut Anda?

Diterbitkan oleh Paman APiQ

Lahir di Tulungagung. Hobi: baca filsafat, berlatih silat, nonton srimulat. Karena Srimulat jarang pentas, diganti dengan baca. Karena berlatih silat berbahaya, diganti badminton. Karena baca filsafat tidak ada masalah, ya lanjut saja. Menyelesaikan pendidikan tinggi di ITB (Institut Teknologi Bandung). Kini bersama keluarga tinggal di Bandung.

Join the Conversation

  1. avatar Tidak diketahui
  2. avatar Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd
  3. avatar Paman APiQ

3 Comments

Tinggalkan komentar

Tinggalkan Balasan ke Wijaya Kusumah Batalkan balasan