Racun Makan Siang

Prabu berhasil menjadi raja di negara Gemaripa setelah menyisihkan para kandidat lain yaitu para pangeran yang cemerlang. Rakyat memilih Prabu karena Prabu menjanjikan program makan siang gratis yang bergizi bila terpilih menjadi raja Gemaripa. Tentu saja rakyat gembira dengan program makan siang gratis itu. Rakyat sudah lama menderita kelaparan; lapar makanan nasi mau pun makanan ruhani yang bergizi.

Iwan, sang cendekiawan, menyambut baik program makan siang gratis dari Prabu sang raja baru. “Jangankan makan siang, gratis makan 3 kali tiap hari untuk seluruh penduduk saja, saya setuju,” ungkap Iwan.

Dengan program makan gratis, menurut Iwan, penduduk menjadi merasa aman. Rakyat bekerja bukan untuk makan tetapi untuk menghasilkan karya terbaik bagi masyarakat. Pada gilirannya, hasil karya rakyat ini berguna untuk mendanai makan gratis.

“Program makan gratis itu bisa bergizi tapi bisa beracun,” Iwan mengingatkan.

Racun makan siang bisa berupa racun material yang berbahaya bagi badan anak-anak bangsa; bisa juga racun ekonomi yang menghancurkan sistem ekonomi nasional; awalnya, menghancurkan warung-warung Tegal, rumah makan Padang, Soto Madura, dan lain-lain. Yang hancur paling awal, kena racun makan siang gratis, adalah pedagang kecil yang jualan di kantin sekolah. Siapa yang akan beli makanan di kantin sekolah bila makan siang gratis datang dari pusat Gemaripa?

Untungnya, Prabu memulai dengan program makan bergizi gratis khusus untuk siswa sekolah; bukan untuk seluruh warga. Dengan demikian, aparat negara Gemaripa bisa menjalankan program makan siang gratis secara bertahap.

Para siswa bergembira; Iwan merenung terpesona; bagaimana menurut Anda?

1. Anggaran Makan Siang Gratis
2. Uang Pokok
3. Diskusi

Iwan sadar bahwa problem dasar dari makan siang gratis adalah anggaran dari mana? Ekonomi nasional sudah sempoyongan akhir-akhir ini. Bagaimana APBN Gemaripa bila harus menanggung beban biaya makan siang? Iwan tentu paham bahwa semua warga Gemaripa selalu makan siang, tiap hari, baik dibiayai APBN mau pun kantong pribadi. Jadi tidak ada masalah dengan biaya. Bahkan, makan siang gratis bisa menjadi sarana eksperimen uang pokok; seharusnya.

1. Anggaran Makan Siang Gratis

Prabu menetapkan anggaran makan siang gratis adalah 10 ribu perak per porsi. Banyak pihak menganggap uang 10 ribu terlalu kecil untuk mendapatkan makan siang gratis. Dengan beragam efisiensi, 10 ribu perak harus bisa.

Ada sekitar 50 juta siswa di Gemaripa yang perlu makan siang tiap hari.

50 juta x 10 ribu = 500 milyar

Butuh anggaran 500 milyar perak tiap hari atau setara 12 T per bulan; atau sekitar 150 T per tahun untuk makan siang. Bila APBN Gemaripa sekitar 2000 T maka anggaran makan siang kisaran 8 sampai 10% dari APBN; sebuah persentase yang amat besar.

Tidak masalah. Demi makan siang gratis bagi seluruh warga, anggaran 10% naik sampai 30% pun tidak masalah. Dari hanya makan siang menjadi makan 3 kali tiap hari gratis juga baik-baik saja bagi Gemaripa.

2. Uang Pokok

Menurut Iwan lebih mudah bila Prabu mencetak uang baru yang beda dengan uang lama untuk membiayai makan gratis. Uang lama berupa uang “perak” sudah terlanjur digunakan secara internasional; misal 1 dolar setara dengan 15 ribu perak. Resiko adalah jika nilai tukar perak terhadap dolar menjadi anjlok akibat terbebani anggaran makan siang gratis. Tetapi, jika Prabu menerbitkan uang baru misal uang “logam” (bukan uang perak) maka tidak ada hubungannya dengan dolar mau pun perdagangan internasional. Sehingga dolar tidak mengganggu sistem ekonomi Gemaripa.

Uang “logam” adalah uang pokok yang hanya bisa dibelanjakan untuk makan siang dan kebutuhan pokok; tidak bisa untuk beli sepeda apalagi beli mobil mewah, rumah mewah, atau istana indah.

Skenario mudah adalah setiap siswa mendapat uang logam 50 ribu untuk dibelanjakan makan siang 5 hari di kantin sekolah. Aparat Gemaripa, ASN, menyediakan panduan standar gizi agar para pedagang di kantin sekolah menyediakan menu makan siang bergizi dengan paket harga 10 ribu logam. Siswa bergembira belanja makan siang gratis; pedagang kecil kantin sekolah terdorong maju dengan penjualan makin tinggi.

Prabu tidak perlu repot-repot membuka lowongan kerja baru untuk posisi ASN guna menangani program makan siang gratis. ASN yang sudah ada, di badan gizi nasional, sudah mampu menanganinya. Prabu cukup fokus memastikan makan siang yang disediakan oleh kantin sekolah memenuhi standar gizi dan pedagang kecil di kantin sekolah berputar roda ekonomi mereka.

Uang “logam” berbeda dengan uang “perak”. Sehingga, pencetakan uang logam oleh Bank Central Gemaripa tidak ada hubungannya dengan dolar; tidak ada hubungannya dengan ekonomi internasional. Uang logam hanya untuk transaksi makan siang gratis dan kebutuhan pokok yang terbatas. Sementara, untuk kebutuhan umum dan transaksi internasional, Gemaripa tetap menggunakan uang “perak” seperti biasa.

Setelah sukses dengan makan siang gratis, Prabu berencana meluaskan program makan 3 kali sehari gratis untuk seluruh warga Gemaripa; miskin, menengah atau pun kaya. Semua dibiayai oleh uang logam secara bertahap. Orang kaya diijinkan hibah bagian makan gratisnya kepada negara; agar dimanfaatkan untuk yang lebih memerlukan.

3. Diskusi

Bagaimana menurut Anda?

Secara teori, menurut Iwan, Gemaripa akan berhasil menyelenggarakan program makan gratis bergisi bagi seluruh warga. Butuh waktu untuk proses pelaksanaan. Barangkali makan siang gratis bisa berhasil di periode pertama pemerintahan Prabu. Sementara makan gratis 3 kali tiap hari butuh 2 periode pemerintahan baik oleh Prabu atau raja penerus setelah Prabu.

Tantangan ada para diri pribadi Prabu dan lembaga yang dibentuknya. Apakah Prabu komitmen untuk menyediakan makan siang gratis bagi seluruh warga? Atau Prabu hanya mencari keuntungan politis agar mendapat dukungan warga Gemaripa? APBN Gemaripa tetap menguntungkan elit belaka?

Tantangan lembaga lebih rumit lagi: apakah Prabu akan berhasil membentuk lembaga yang kuat? Meski Prabu berhasil membentuk kabinet yang besar tetapi apakah lembaga kabinet ini cukup kuat untuk menjalankan misi membela kesejahteraan warga Gemaripa?

Luar negeri bisa saja memberi tekanan sendiri kepada Gemaripa. Presiden US, misal Trump, bisa marah karena jaringan restoran US yang ada di Gemaripa menjadi sepi; atau warga Gemaripa menjadi punya harga diri tidak bisa dikibuli. Prabu cukup kuat untuk menghadapi tantangan luar negeri seperti ini.

Kita berharap Prabu akan berhasil menjalankan program makan bergizi gratis bagi seluruh warga Gemaripa. Prabu perlu mendengarkan suara cendekiawan semisal Iwan dan kawan-kawan. Kemudian, setelah Prabu sukses, negara lain bisa meniru program Prabu. Termasuk negara kita Indonesia, barangkali, bisa belajar banyak dari negara Gemaripa.

Bagaimana menurut Anda?

Diterbitkan oleh Paman APiQ

Lahir di Tulungagung. Hobi: baca filsafat, berlatih silat, nonton srimulat. Karena Srimulat jarang pentas, diganti dengan baca. Karena berlatih silat berbahaya, diganti badminton. Karena baca filsafat tidak ada masalah, ya lanjut saja. Menyelesaikan pendidikan tinggi di ITB (Institut Teknologi Bandung). Kini bersama keluarga tinggal di Bandung.

Join the Conversation

  1. avatar Tidak diketahui
  2. avatar Paman APiQ
  3. avatar pengingat

4 Comments

  1. Meskipun saya belum menguasai hal-hal di dunia pemerintahan, namun saya mempunyai dedikasi yang kuat untuk kerajaan ini.

    Kita semua telah mendapat kesempatan pada era Reformasi, namun di-ingat kembali bahwa pendidikan (etika, sopan’santun, senyum, dsb.) belum meluas ke seluruh pulau di kerajaan ini. Ada-pun yang mempunyai tujuan tersebut, barang-kali pemerintah membuat perjanjian yang menguntungkan sesama pihak tanpa harus memandang tachta atau-pun harta agar tujuan suatu pihak tercapai.

    Mungkin masih banyak yang harus diketahui, namun belum tentu siapa yang paling tahu untuk pemerintahan kita.

    Saya harap tuhan yang agama kita anut memudahkan kesulitan manusia yang menyembah-Nya.

    Suka

  2. Bagus idenya. Saya rasa Prabu orang cerdas, mudahan beliau sehat dan terbuka dengan ide baru karena selama ini semua cenderung meniru Amrik yang ternyata tidak becus juga mengurus dirinya sendiri.

    Disukai oleh 2 orang

Tinggalkan komentar

Tinggalkan Balasan ke pengingat Batalkan balasan