Aksi Demo 2025: Solusi Prabowo

Saya mengusulkan tiga solusi utama untuk Presiden Prabowo: (1) Percepatan pemilu menjadi 26/06/2026; (2) Empati mendengarkan aspirasi seluruh warga; (3) Menyalurkan BLT bagi seluruh warga yang memerlukan.

Aksi demonstrasi (demo) 2025 berlangsung damai pada awalnya. Sewaktu-waktu, demo mudah berubah menjadi ricuh tak terkendali. Kerusuhan, perusakan, dan ricuh adalah hal lumrah terjadi pada demo meski kita komitmen untuk demo aksi damai.

Seorang pahlawan demokrasi telah gugur 28 Agustus 2025:

Affan Kurniawan (18 Juli 2004 – 28 Agustus 2025) adalah seorang pengemudi ojek daring asal Indonesia. Ia meninggal dunia setelah ditabrak dan dilindas oleh kendaraan taktis Rimueng[2] milik Satuan Brigade Mobil (Brimob) Kepolisian Daerah Metro Jaya pada saat unjuk rasa di sekitar Gedung DPR/MPR RIJakarta Pusat pada 28 Agustus 2025.[3][4] Peristiwa ini memicu unjuk rasa yang lebih besar di berbagai tempat di Indonesia, sekaligus mendapat perhatian khusus dari pemerintah dan masyarakat.” (Wikipedia) Kita berdoa semoga Affan mendapat tempat terbaik di sisi Yang Maha Pengasih dan Penyayang.

Kita berada di simpang jalan 2025 untuk menuju Indonesia Emas 2045. Berikut beberapa usulan untuk meraih Indonesia Emas 2045.

1. Percepatan Pemilu Menjadi 26/06/2026

Indonesia membutuhkan pemilu yang jujur adil. Pemilu 2024 sudah berhasil mulus sesuai konstitusi. Tetapi banyak pihak yang meragukan apakah konstitusi 2024 adalah taat asas demokrasi dan kemanusiaan? MK yang dipimpin oleh saudara ipar dari presiden Jokowi dan saudara (paman) dari bakal calon wakil presiden Gibran menjadi sorotan utama. Percepatan pemilu menjadi tahun 2026 adalah solusi usaha damai untuk kebaikan Indonesia Emas 2045. Presiden bisa menerbitkan perppuu untuk itu; peraturan pemerintah pengganti undang-undang.

2. Empati Mendengarkan Aspirasi Seluruh Warga

Empati. Mendengarkan dengan sepenuh hati. Presiden Parabowo sudah memerintahkan agar DPR (dan seluruh aparat) untuk mendengarkan aspirasi seluruh warga dengan empati; kemudian menindaklanjuti. Pernyataan yang sangat bagus ini.

Aksi demo, di antaranya, telah mengajukan 18 + 7 tuntutan: dari transparansi DPR, penghapusan tunjangan, pembatasan masa jabatan DPR, pembersihan Polri, sampai perampasan aset pencuri yaitu para koruptor. Tuntutan-tuntutan ini dan tuntutan lain perlu terus dikaji, dan dialog mendalam, secara damai dan lapang dada.

Dengan hati terbuka dan dialog penuh empati, kita mencegah kerusuhan. Seluruh dialog dan aksi berlangsung damai.

3. BLT (Bantuan Langsung Tunai) untuk Semua

BLT dikucurkan untuk semua warga yang memerlukan. Warga yang membutuhkan bantuan perlu diamankan kebutuhan dasar mereka; khususnya kebutuhan makan sehari-hari. BLT kisaran 30 ribu rupiah per hari, perorang, barangkali mencukupi sekadar untuk kebutuhan makan; setara dengan 1 juta rupiah per bulan.

Asumsi ada 50 juta jiwa yang membutuhkan BLT dikali 1 juta rupiah maka total menjadi 50 trilyun rupiah per bulan. Anggaran MBG bisa dialihkan untuk BLT dan holding Danantara tampaknya tidak keberatan membantu pembiayaan BLT untuk sementara waktu.

Saya mengusulkan pendanaan BLT tidak menggunakan rupiah tetapi menggunakan koin uang pokok; atau kartu digital uang pokok; sudah saya bahas di tulisan saya yang lain. Uang pokok ini berbeda dengan rupiah; sehingga tidak mengganggu nilai tukar dolar terhadap rupiah. Sekaligus, uang pokok menggerakkan roda ekonomi real di lapisan bawah; lapisan akar rumput.

Tiga usulan di atas masih berupa garis besar yang perlu dikaji lebih mendalam dan luas.

Bagaimana menurut Anda?

Diterbitkan oleh Paman APiQ

Lahir di Tulungagung. Hobi: baca filsafat, berlatih silat, nonton srimulat. Karena Srimulat jarang pentas, diganti dengan baca. Karena berlatih silat berbahaya, diganti badminton. Karena baca filsafat tidak ada masalah, ya lanjut saja. Menyelesaikan pendidikan tinggi di ITB (Institut Teknologi Bandung). Kini bersama keluarga tinggal di Bandung.

Join the Conversation

  1. avatar Tidak diketahui

1 Comment

Tinggalkan komentar