Narasi Optimis AI

AI menjanjikan beragam manfaat. AI (akal imitasi atau artificial intelligence) menawarkan beragam keuntungan dari sisi teknologi, pemanfaatan bidang kesehatan, pemanfaat bidang pendidikan, pemanfaatan bidang ekonomi, dan lain-lain. Beberapa resiko AI bisa ditangani dengan baik; atau, resiko itu cukup kecil dibanding manfaat AI yang besar. Narasi kelas optimis adalah narasi-narasi yang memandang AI secara optimis; AI …

19 Narasi Besar Akal Imitasi

19 Great Narrations of Artificial Intelligence (AI) Menjadi 19 Narasi Besar Akal Imitasi dari sebelumnya 17 Narasi. “Merangkai Narasi Indonesia Emas bersama AI” menjadi subjudulnya. Awalnya, Prof Dim mengajak saya untuk menulis buku “Narasi AI”. Dalam diskusi, tersusun 12 narasi; seperti foto di bawah yang merupakan tulisan tangan Prof Dim. “Mas Angger, nanti bisa menambah …

Surga Dunia: Apa Nikmatnya?

“Nikmat banget ya, hidup di surga bersama bidadari terus-menerus?”“Apa tidak bosan terus-terusan bersama bidadari?” teman lain di wag menimpali.“Bidadarinya banyak, berganti-ganti; jadi tidak akan bosan,” argumen dia di wag. Saya tidak bisa komen dalam diskusi wag itu karena terpana. Tapi hari ini saya bisa komen tentang nikmatnya surga dunia. Teknologi AI akan mampu menciptakan surga …

Psikologi Musuh Agama

Sengaja, tulisan ini membahas psikologi yang memusuhi agama; termasuk filosofi yang memusuhi agama. Barangkali Anda terbayang nama Nietzsche yang mengumumkan kematian tuhan. Atau nama Freud yang menuduh agama sebagai hanya ilusi kanak-kanak. Anda yang berminat membahas psikologi, dan filosofi, yang bersahabat dengan agama, silakan merujuk tulisan saya yang lain. Tentu saja kontroversi: psikologi musuh agama; …

Non-Filosofi Laruelle Menuju Osofi

Laruelle (1937 – 2024) mengusulkan Non-filosofi sebagai solusi seluruh problem filosofi. Saya menyebut solusi ini lebih tepat sebagai Osofi. O bermakna nol atau hampa; O bermakna singkatan One atau Esa. Mengapa ada dualisme jiwa dan raga? Osofi menjawabnya dengan tuntas. Descartes mengenalkan, “Cogito ergo sum.” Aku berpikir maka saya ada. Bagaimana aku bisa hadir di …

Peta Singularitas AI Menuju Super Intelligence

“Singularitas: Apakah AI Bisa Lebih Cerdas dari Einstein?” Kurzweil memprediksi bahwa AI akan lebih cerdas dari manusia pada tahun 2029. Selanjutnya, terjadi singularitas AI pada tahun 2045. Makna singularitas adalah sesuatu yang sangat besar sampai manusia tidak mampu memahaminya. Bisa jadi, AI memberi manfaat besar bagi kemanusiaan ketika terjadi singularitas. Bisa juga sebaliknya yaitu AI …

Punya 2 Anak Cukup

Kiai Amri punya anak. Sekarang, anaknya akan punya anak karena sudah menikah. “Punya anak itu, minimal, 2 orang!” pesan Kiai Amri.“Lalu respon mereka bagaimana?” saya penasaran.“Tidak bisa,” Kiai Amri menirukan respon sang anak, “punya anak itu cukup 1 saja, biayanya sangat mahal. Biaya hidup, biaya perawatan, biaya pendidikan, dan lain-lain, sekarang super mahal.” Lalu kami …

Era Prabowo: Matematika Mulai TK

Apakah Anda setuju: pelajaran matematika dimulai sejak TK? Saya setuju. Bahkan sangat setuju bahwa pendidikan matematika dimulai sejak usia TK (taman kanak-kanak) atau lebih dini. Dengan syarat pembelajaran matematika berjalan secara kreatif, menyenangkan, tanpa beban. Saya tidak setuju bila matematika diajarkan seperti selama ini. Saya tidak setuju matematika untuk TK; bahkan, juga tidak setuju matematika …

Utamakan Akhlak

Saya membaca pesan Covey: “Utamakan yang Harus Diutamakan.” Pesan singkat yang sangat mengena waktu itu sekitar tahun 1990an. Kita mengerjakan sesuatu karena pekerjaan itu memang utama: penting dan bernilai. Kita bekerja bukan karena terpaksa, bukan karena tergoda, bukan karena nafsu pula. Sekitar 15 tahun kemudian, Prof Jalal berpesan: “Dahulukan Akhlak di atas Fikih.” Dahulukan kebaikan …

Mengapa Segalanya ADA Ketimbang Tidak ADA?

“Debat seperti itu seharusnya tidak terjadi,” ungkap Prof Budi.“Mengapa Prof?” saya penasaran.“Karena kedua pihak, Guru dan Ustad, hanya mempertahankan pendapat masing-masing,” jelas Prof Budi. “Seharusnya bagaimana?”“Seharusnya, mereka berusaha memahami pihak lain. Kadang-kadang mengalami jeda berpikir; kadang bingung; dengan serius, mempertimbangkan perspektif pihak lain.”“Dengan cara itu maka terbuka peluang memunculkan ide baru?”“Ya, betul, bisa ada sintesis …