Suhrawardi mengaku menuliskan buku ini bukan dari hasil pemikiran diskursif, tetapi, dari pengalaman langsung. Baru, kemudian, dia mencari-cari pembuktian rasional. Seandainya, tidak ditemukan bukti rasional pun, hal tersebut, tidak mengubah kesahihan buku ini. Nyatanya, buku ini menghadirkan bukti rasional yang kreatif. (1) O God, glorious is Thy mention and mighty Thy holiness. (1) Wahai Tuhan, …
