Mengapa Karir Kedua Lebih Penting dari Karir Pertama Anda?

Menjadi yang kedua lebih penting dari yang pertama! Kok bisa?

Ini berlaku untuk karir. Anda lebih baik memiliki dua karir dari hanya satu karir dalam hidup Anda. Jelas karena dengan karir kedua maka Anda jadi memiliki dua karir tidak hanya satu karir – khususnya karir profesional di sini.

“Jangankan dua karir, satu pekerjaan saja saya tidak punya!” celetuk seorang pengangguran.

Karir berbeda dengan perkerjaan. Di sini letak masalahnya. Banyak orang mengira bahwa karir adalah memperoleh pekerjaan. Tapi lapangan kerja terbatas. Maka sebagian angkatan kerja menganggur. Akibatnya mereka tidak punya karir sama sekali.

Karir menunjukkan suatau perkembangan atau kemajuan kehidupan profesional Anda. Orang yang punya pekerjaan mungkin saja tidak punya karir karena pekerjaannya mandeg. Tapi orang yang punya karir maka ia pasti punya pekerjaan yang makin maju berkembang. Bahkan jika tidak ada pekerjaan, orang yang punya karir, justru bisa menciptakan pekerjaan baru.

Kabar baiknya, di jaman digital ini, kita lebih mudah untuk mendapatkan dua karir: karir dunia nyata dan karir dunia digital.

  1. Karir dunia nyata. Saya misalnya berkarir untuk menjadi guru matematika plus (lain-lain). Dari awal saya menyusun rencana untuk menjadi guru terbaik tingkat RT atau kampung. Karir selanjutnya adalah saya menciptakan beragam metode belajar matematika yang kreatif dengan balutan nama paman APIQ. Karir bertumbuh meluas lebih dari guru kelas kampung saja.
  2. Karir dunia digital. Karir kedua ini mudah tapi membutuhkan konsistensi. Saya tetap berkarir menjadi guru tetapi di dunia digital. Awalnya saya mengajar melalui tulisan-tulisan yang saya buat di blog gratisan. Internet makin berkembang maka saya menjadi guru matematika digital sebagai youtuber. Karir digital ini tampaknya terus makin berkembang, semoga.

    Bila saya mengajar di dunia nyata biasanya hanya bisa mengajar siswa puluhan orang saja dalam satu hari. Sedangkan melalui dunia digital saya bisa mengajar ratusan ribu siswa setiap harinya. Wow…dampak kemajuan teknologi.

Jadi, apa karir kedua Anda?

Diterbitkan oleh Paman APiQ

Lahir di Tulungagung. Hobi: baca filsafat, berlatih silat, nonton srimulat. Karena Srimulat jarang pentas, diganti dengan baca. Karena berlatih silat berbahaya, diganti badminton. Karena baca filsafat tidak ada masalah, ya lanjut saja. Menyelesaikan pendidikan tinggi di ITB (Institut Teknologi Bandung). Kini bersama keluarga tinggal di Bandung.

Ikuti Percakapan

1 Komentar

Tinggalkan komentar