Buku Narasi Besar AI: Cara Order 0813-4111-1412

“Mungkinkah AI cerdas melampaui Einstein? Ini problem yang menjadi bagian dari narasi atau propaganda yang menggelitik. Penulis buku menyajikan kritik di beberapa narasi. Kita akan menemukan epilog yang sangat berharga, yaitu bagaimana narasi yang perlu kita bangun untuk Indonesia Emas.”

Budi Sulistyo – Senior Expert di PT Sharing Vision Indonesia

Kita membahas narasi karena narasi sedang tidak berfungsi. Setiap detik, media social menebarkan narasi; puluhan media social; ratusan selebritis media social; ribuan akun sampai jutaan iklan. Jumlah narasi yang meledak sampai ribuan cerita justru menunjukkan runtuhnya narasi itu sendiri. Narasi berubah menjadi sekadar angka-angka. Kita perlu menatap kembali narasi mendalam semisal agama. Menurut Han, “Agama merupakan suatu narasi khas yang mengandung kebenaran batiniah.” Narasi agama memberi makna besar kepada kejadian besar misal kejadian Isra Miraj, Idul Fitri, Haji, dan Maulid Nabi. Narasi agama juga memberi makna besar kepada kejadian kecil yang kadang dianggap kebetulan misal tiba-tiba turun hujan ketika kita hendak ke pasar; turun hujan adalah karunia Tuhan. Kita membutuhkan narasi yang menyimpan dan memancarkan makna batiniah. Setiap hari penuh arti. Setiap tempat adalah hangat. Manusia hidup dalam narasi; manusia menghidupkan narasi.

Buku ini memilihkan 19 Narasi AI untuk Anda.

[Pesan buku: WA Quantum Sinergi (QS) 0813-4111-1412]

“Buku ”19 Narasi Besar Akal Imitasi: Merangkai Narasi Indonesia Emas Bersama AI” ini ditulis oleh Dimitri Mahayana, seorang pakar teknologi digital dan dosen di STEI ITB, bersama Agus Nggermanto. Mengulas tentang Akal Imitasi (AI) mulai sejarah perkembangan, teori dasar dan perkembangan mutakhirnya.

AI terus berkembang pesat. Namun masih jauh jika harus dikomparasi dengan fleksibilitas dan kompleksitas akal manusia. Meskipun AI telah menunjukkan kemajuan signifikan, terutama dalam bidang medis dan pengenalan suara, teknologi ini masih terbatas pada tugas spesifik dan pola tertentu. Dibahas  juga pandangan beragam tentang masa depan AI. Dari optimis hingga kritis, dan alternatif yang menyarankan pemahaman AI dalam konteks yang lebih luas.

Buku ini relevan tidak hanya bagi profesional, praktisi dan akademisi teknologi, tetapi juga bagi mereka yang berkecimpung di bidang Cyberlaw, ilmu ekonomi, sosial, kebijakan publik, para praktisi dan pengambil kebijakan di sektor pemerintah dan swasta.”

Jakarta 10 Februari 2025

Ahmad M Ramli – Center of Cyberlaw & Digital Transformation, Guru Besat Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran

Terima kasih kepada Mas Budi yang telah memberi Kata Pengantar dan Prof Ramli yang telah memberi testimoni sehingga buku Narasi Besar AI ini menjadi lebih mudah dipahami.

Diterbitkan oleh Paman APiQ

Lahir di Tulungagung. Hobi: baca filsafat, berlatih silat, nonton srimulat. Karena Srimulat jarang pentas, diganti dengan baca. Karena berlatih silat berbahaya, diganti badminton. Karena baca filsafat tidak ada masalah, ya lanjut saja. Menyelesaikan pendidikan tinggi di ITB (Institut Teknologi Bandung). Kini bersama keluarga tinggal di Bandung.

Join the Conversation

  1. avatar Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd

1 Comment

Tinggalkan komentar

Tinggalkan Balasan ke Wijaya Kusumah Batalkan balasan