Tak terlihat. Mahal harganya. Itulah kepercayaan.
Anak-anak saya tanya,” Mengapa pintu rumah eyang tidak dikunci?”
Karena masyarakat desa saling percaya. Dapat dipercaya. Pintu dibiarkan terbuka. Tetap aman.
Bandingkan dengan kota. Pintu terbuka. Sepatu dan hp langsung hilang.

Orang kota menutup pintu rumahnya. Membuat pagar tinggi. Semua serba tertutup. Bahkan perlu satpam. Lengkap dengan cctv-nya. Berapa biayanya?
Orang desa membuka pintu. Tidak perlu pagar. Tetangga saling menjaga. Saling percaya. Gratis aman sentosa.
Dengan saling percaya semua jadi mudah. Murah. Tanpa kepercayaan semua jadi mahal. Susah.
Bagaimana agar bisa tercipta saling percaya?
Pertama, harus layak dipercaya. Jika tidak maka tidak bisa. Misal rumah di desa terbuka. Lalu ada pencuri. Banyak kehilangan. Lambat laun masyarakat tidak percaya. Mereka akan saling menutup pintu. Menutup diri.
Ketika bisa dipercaya, pintu terbuka. Ada pencuri ketahuan tetangga. Tidak jadi mencuri. Masyarakat saling jaga. Saling percaya.
Kedua, kepercayaan harus dijaga. Perlu konsisten. Perlu harga diri. Tapi kita bisa.
Ketiga, perluas rasa saling percaya. Jika masyarakat luas saling percaya maka makin aman negeri ini.
Apakah Anda percaya dengan wakil rakyat, pejabat, dan masyarakat?
Bagaimana menurut Anda?