Apakah bisa menipu dengan matematika? Bisa.
Apakah bisa berbohong dengan statistik? Tentu.

“80% penduduk Indonesia senang membaca buku.”
Wow…hasil riset yang luar biasa. Penduduk Indonesia banyak sekali, lebih dari setengah, suka membaca buku. Maka Indonesia akan segera menjadi negara maju.
Apakah data 80% di atas adalah tipuan belaka? Bukan tipuan. Tapi statistik sederhana akan mudah menanyakan data riset lebih lengkapnya bagaimana?
“95% penduduk Indonesia tidak pernah membaca buku dalam 5 tahun terakhir.”
Meski senang membaca buku tapi mereka tidak pernah membaca buku. Tidak sehebat yang kita kira. (Data di atas hanya misal sebagai contoh saja.)
Investasi bodong dengan mudah kita uji dengan statistik sederhana. “Joni bergabung dengan investasi 3 juta rupiah penghasilan tiap bulannya 35 juta rupiah.” Wow… luar biasa!
Pertanyaan sederhana: berapa orang yang sukses seperti Joni?
Ada 3 orang yang sukses seperti Joni dari 3 juta anggota.
Tidak hebat lagi!
Matematika dasar:
2 + 2 = 5
Tidak mungkin. Bila ini terjadi pasti ada sesuatu yang berbeda dari definisi pada umumnya. Lihat di video saya ini lebih lengkapnya.
Berbohong dengan matematika memang bisa. Dengan statistik makin asyik. Tapi semua kebohongan itu mudah dibongkar dengan matematika statistik dasar.
Barangkali lebih mudah menipu dengan memainkan emosi orang. Menjanjikan uang besar. Jabatan tinggi. Kenikmatan duniawi.
Bagaimana menurut Anda?