Youtuber Vs Sutradara

Mengubah cara pandang maka hasilnya luar biasa. Lompatan besar. Kemajuan tak terbayangkan.

Youtuber pemula sering salah pandang. Paradigma keliru. Keyakinan yang menghambat diri sendiri.

Mereka mengira dirinya adalah sutradara. Padahal youtuber. Beda banget antara sutradara dengan youtuber.

  1. Sutradara membuat video secara profesional. Youtuber membuat video tentang profesinya. Sutradara kualitas maksimal videonya. Youtuber videonya cukup optimal saja. Seorang tukang masak bikin youtube tentang makanan. Seorang guru bikin video youtube tentang pelajaran. Saya misalnya membuat video tentang belajar matematika. Profesi saya adalah guru bukan sutradara.
  2. Sutradara membuat video 1 atau 2 judul tiap tahun. Youtuber membuat video 1 atau 2 judul tiap minggu. Bahkan saya membuat video hampir tiap hari 3 – 5 judul.
  3. Sutradara membutuhkan tim besar: artis, kamerawan, editor dan lain-lain. Youtuber bisa dengan tim kecil atau bahkan seorang diri.
  4. Sutradara perlu menambahkan efek-efek khusus dalam videonya. Youtuber bisa menambahkan efek dengan edit video. Bisa juga tanpa efek tanpa edit sama sekali. Justru alami.
  5. Sutradara punya bakat seni. Youtuber bisa punya bakat seni atau tidak. Bisa juga bakat yang lainnya.

Jika Anda sutradara maka bertindaklah sebagai sutradara terbaik. Jika Anda youtuber maka bertindaklah sebagai youtuber. Jangan meniru sutradara.

Youtuber yang bisa menggeser cara pandang dari sutradara ke youtuber maka menjadi mudah memproduksi video. Ide terus bermunculan. Tugas selanjutnya adalah: bagaimana agar berhasil?

Diterbitkan oleh Paman APiQ

Lahir di Tulungagung. Hobi: baca filsafat, berlatih silat, nonton srimulat. Karena Srimulat jarang pentas, diganti dengan baca. Karena berlatih silat berbahaya, diganti badminton. Karena baca filsafat tidak ada masalah, ya lanjut saja. Menyelesaikan pendidikan tinggi di ITB (Institut Teknologi Bandung). Kini bersama keluarga tinggal di Bandung.

Ikuti Percakapan

2 Komentar

Tinggalkan komentar