Beberapa orang merasa tidak nyaman makan gaji buta. Libur, tidak bekerja, tetap menerima gaji buta. Beberapa orang rela gaji dipotong karena tidak ngantor. Tapi bisa saja orang merasa gajinya kurang banyak meski dia tidak bekerja. Mereka ingin gaji butanya lebih banyak lagi.
Mas Nadiem tentu saja tidak berminat dengan gaji buta. Sukses beliau di gojek sudah lebih dari cukup untuk aspek ekonomi. Maka Mas Nadiem bekerja sebagai menteri adalah sebagai jalan mengabdi untuk memperbaiki negeri.

Selama pandemi sekolah libur. Apa saja yang dikerjakan oleh Mas Menteri Nadiem? Muncul wacana libur sekolah bahkan sampai tahun 2021. Bukankah gaji dan tunjangan menteri tetap mengalir meski libur? Gaji PNS saja bisa terus mengalir selama pandemi apalagi pejabat tinggi?
Tugas menteri pendidikan jauh lebih besar dari sekedar urusan sekolah. Maka pekerjaan Mas Menteri saat ini banyak dan penting semua.
1) Merombak kurikulum. Tugas besar ini sudah kita ketahui sejak awal pengangkatan Mas Menteri oleh Presiden Jokowi. Ganti menteri maka ganti kurikulum banyak orang bilang begitu. Saya mengusulkan kurikulum yang baru nanti fokus, sederhana, memberikan ruang luas untuk kreatif. Bahkan ada baiknya tersedia beberapa pilihan kurikulum standar, tidak hanya monoton saja. Bukankah kita bhinneka tunggal ika?
2) Memberantas korupsi di kementerian. Kita sudah membaca banyak data bahwa kementerian merupakan birokrasi yang besar. Pun banyak kasus korupsi. Mas Menteri punya kesempatan melakukan efisiensi ekstrem di masa pandemi. Selanjutnya data ini bisa digunakan untuk deteksi dini potensi korupsi di kementerian pendidikan.
Dengan korupsi, kita tahu, tidak akan pernah ada perbaikan di dunia pendidikan. Ketika korupsi disapu bersih di kementerian pendidikan maka kita punya harapan besar majunya pendidikan Indonesia.
3) Pemerataan kualitas pendidikan. Kita paham benar butuh pendidikan yang berkualitas. Tapi juga perlu merata ke seluruh penjuru negara Indonesia.
Pandemi telah membuka mata kita, mata hati kita. Mas Menteri mengungkapkan kekagetannya, “Ada sekolah tanpa akses internet, bahkan tanpa listrik.”
Meningkatkan kualitas pendidikan yang langsung dirasakan seluruh siswa di nusantara. Tenaga pendidik sebagai ujung tombak pendidikan pun wajib meningkat kualitasnya – mental dan fisikal. Agar dapat merata ke seluruh nusantara maka perlu kurikulum yang fokus dan sederhana itu.
Dan masih banyak lagi tugas Mas Menteri di masa pandemi ini.
Bagaimana menurut Anda?