Pilih mana?
Sama-sama menakutkan! Kita ingin menghindari resesi. Kita juga ingin menghindari pandemi covid. Justru yang terjadi bisa dua-duanya. Pandemi covid terjadi – dan masih terjadi. Ancaman resesi pun kian mendekati.

Indonesia mencatatkan pertumbuhan ekonomi terburuk sepanjang era reformasi. Ekonomi tumbuh minus 5,32%. Lebih buruk dari perkiraan menteri keuangan mau pun menko ekonomi. Bila kuartal berikutnya negatif lagi maka Indonesia secara resmi masuk resesi, menurut Bu Sri.
Sementara itu perjalanan pandemi covid di Indonesia belum juga ada tanda-tanda mereda. Penambahan kasus baru harian terus terjadi dengan angka mendekati dua ribuan. Pasien dirawat total 37 ribuan. Jumlah total meninggal pun meningkat signifikan.
Dalam kurva perjalanan pandemi, Indonesia masih bergerak di posisi kanan atas – jauh dari selesai.

Andai pun kita berhasil meredakan pandemi, estimasi, kita butuh waktu 236 hari sampai tuntas. Waktu yang cukup lama. Berpotensi ternjadi lonjakan. Dan berpotensi ekonomi tumbuh minus lagi dengan resiko resesi.
Bandingkan dengan dua negara besar dalam kurva perjalanan pandemi.

US, Amerika, mirip dengan Indonesia masih bergerak di kanan atas. Tidak ada tanda pandemi menuju selesai di sana. Sementara Tiongkok sudah mulai bergerak kembali ke kiri bawah. Tiongkok boleh berharap tidak akan ada resesi di dalam negeri. Sementara Amerika tampaknya sulit menghindari resesi.
Harapan palsu: Vaksin
Banyak orang berharap vaksin adalah solusi. Tetapi ini bisa jadi harapan palsu. Mungkin saja vaksin ditemukan pada Januari 2021 dan pandemi tetap terjadi. Tidak cukup hanya sekedar vaksin saja. Kita butuh manajemen perilaku.
Untuk kasus di Indonesia bila harus menunggu sampai Januari 2021 bisa banyak hal terjadi.

Total hampir 2 juta orang Indonesia sudah terjangkit covid sampai Januari 2021 menurut salah satu simulasi.
Solusi sejati: manajemen perilaku
Solusinya jelas: manajemen perilaku. Memang tidak mudah. Mengendalikan perilaku adalah hakikat kemanusiaan. Setiap manusia punya pilihan terhadap perilakunya. Mereka bebas berperilaku apa saja lengkap dengan konsekuensi.
Perilakau yang tepat oleh umat manusia maka pandemi usai.
Covid berbeda dengan ular yang bisa mengejar. Bebeda dengan harimau yang bisa menerkam. Covid tidak bisa apa-apa. Hanya bisa mengikuti perilaku manusia.
Maka mari kendalikan perilaku, hadapi pandemi agar usai, dan selamatkan ekonomi dari resesi.
Bagaimana menurut Anda?