Lapangan kerja. Siapapun presidennya maka harus menciptakan lapangan kerja. Menambah lapangan kerja. Membuka lapangan kerja.
Dulu kita kenal padat karya. Pekerjaan yang menyerap banyak tenaga kerja.
Jaman milenial kita perlu punya padat karya digital. Menyerap banyak tenaga kerja melalui teknologi digital.
Bukan omong kosong. Kita sudah memulainya. Hanya perlu penguatan. Dan arah yang tepat.
Kita punya gojek, bukalapak, tokopedia, dan lain-lain. Telah membuka lapangan kerja baru. (Tapi juga menggerus lapangan kerja lama).
Kita butuh lebih banyak lagi lapangan kerja digital baru. Agar lapangan kerja yang tercipta lebih banyak dari lapangan kerja yang sirna.

Saya sendiri mengusulkan program “edutuber nasional”. Menciptakan lapangan kerja digital bidang edukasi.
- Seorang calon pengajar memperoleh support digital berupa ribuan video materi belajar matematika apiq misalnya. Bisa juga materi bahasa Inggris.
- Calon pengajar berlatih dari bahan digital.
- Sesekali calon pengajar ini berlatih dengan pembimbing dengan cara tatap muka langsung.
- Calon pengajar siap mengajar.
- Calon pengajar mencari siswa yang membutuhkan jasanya.
- Pengajar memperoleh penghasilan dari biaya belajar siswa.
- Pengajar aktif dengan membuat konten digital baru di edutuber nasional.
- Pengajar memperoleh bimbingan online terus menerus dan berbagi pengalaman ke seluruh pengajar di jaringan edutuber.
- Pengajar memperoleh tambahan penghasilan dari konten digital edukasi yang dibuatnya.
Semua program edutuber ini mudah dilaksanakan. Hanya membutuhkan jaringan internet dan handphone android biasa.
Hitungan sederhana saya, program edutuber menyerap 500 ribu tenaga kerja. Itu baru bidang matematika. Bidang bahasa Inggris barangkali lebih besar lagi. Bidang sains juga bagus.
Bagaimana menurut Anda?