Corona Membunuhmu Vs Menghidupkanmu

Awal April 2020 sudah lebih dari 1 juta jiwa terserang corona di seluruh dunia. Pun yang meninggal sudah lebih dari 60 ribu jiwa. Grafiknya masih menunjukkan kenaikan tajam.

Corona membunuhmu. Jelas sekali.

Corona menghidupkanmu. Bagaimana bisa?

Sudah lama saya menulis. Saya mengusulkan bahwa setiap orang harus punya dua karir. Bukan dua pekerjaan. Tapi dua karir. Saya sepakat denga ide Peter Drucker dalam hal menganjurkan dua karir ini.

Karir pertama adalah karir Anda. Karir kedua adalah karir digital di dunia online.

Cara paling mudah karir online adalah membuat versi online dari karir yang sama di dunia nyata Anda.

Saya seorang guru matematika. Maka saya punya karir kedua sebagai guru matematika online. Saat ini saya memiliki 1/2 juta subscriber di canel youtube. Hasil dari karir online saya.

Bila Anda penjual sayur maka kembangkan karir penjual sayur online. Bila Anda seorang desainer maka kembangkan karir desainer online. Anda bisa!

Seluruh lapisan masyarakat bisa punya karir online. Butuh waktu. Pasti itu.

Corona telah membunuh karir saya di dunia nyata – sementara ini. Sekolah libur. Siswa libur. Saya tidak bisa mengajar matematika di dunia nyata.

Tapi corona telah menghidupkan saya di dunia maya. Saya tetap bisa berkarya. Saya bisa mengajar matematika kapan saja. Untuk seluruh siswa di nusantara. Bahkan untuk semua siswa di dunia.

Kita bisa terus bertumbuh, bekerja, dan berkarya bahkan ketika ada corona.

Bagi teman-teman yang belum punya karir di dunia maya silakan memulai. Semua bisa dimulai dengan gratis. Bisa melalui youtube, facebook, wa, ig, wordpress, dan lain-lain.

Saya merekomendasikan youtube karena youtube memberi kesempatan kita memanfaatkan multimedia sepenuhnya. Cara mudah menjadi youtuber sudah saya tuliskan di halaman khusus pamanapiq.com/youtuber .

Apakah corona membunuhmu atau menghidupkanmu? Keputusan ada di kita masing-masing.

Bagaimana menurut Anda?

Iklan

Diterbitkan oleh Paman APiQ

Lahir di Tulungagung. Hobi: baca filsafat, berlatih silat, nonton srimulat. Karena Srimulat jarang pentas, diganti dengan baca. Karena berlatih silat berbahaya, diganti badminton. Karena baca filsafat tidak ada masalah, ya lanjut saja. Menyelesaikan pendidikan tinggi di ITB (Institut Teknologi Bandung). Kini bersama keluarga tinggal di Bandung.

Ikuti Percakapan

4 Komentar

  1. Terimakasih paman, saya santri pelatihan paman apiq di masjid patal Senayan (th 2018?) Jakarta

    Suka

Tinggalkan komentar

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: