Pada 22 Agustus 2020 kasus corona covid-19 di Indonesia makin berkembang. Estimasi ada 257 ribuan total orang terinfeksi dan 149 ribuan orang di antaranya masih kasus aktif. Perlu dirawat atau isolasi mandiri.

Apakah hasil prediksi semacam itu tampak baik-baik saja? Atau harus lebih waspada?
Saya meprediksi berdasarkan data resmi sampai 23 Juni 2020. Bila ditambahkan estimasi “laporan tidak resmi” barangkali hasil prediksi akan lebih pesimis. Saya menggunakan pemodelan matematika covid-19: reproduction number controlling. Saya singkat sebagai repcon.
Metode repcon mengestimasi nilai R = 1,10 dan parameter perilaku percepatan penyebaran p = 23%. Di mana 23% ini mengindikasikan bahwa masyarakat Indonesia menyebarkan corona 23% lebih banyak dari periode sebelumnya.
Makin besar nilai p maka virus makin menyebar. Makin kecil virus makin tertahan. Disiplin pakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan diyakini bisa menurunkan nilai p.
Sementara rate sembuh S = 12% dan rate death D = 1%. Makin besar yang sembuh maka virus makin sulit berkembang. Angka 12% menunjukkan bahwa 12% orang yang aktif akan sembuh.
Sedang rate meniggal 1% perlu diwaspadai. Karena pada tanggal 22 Agustus diperkirakan akan ada yang meninggal 1% x 128 ribu = 1280 orang.
Sampai akhir Agustus nilai R masih di atas 1 kisaran 1,16. Menunjukkan pandemi belum berakhir.
Untuk menurunkan R bisa dengan memperkecil paramater perilaku p dan memperbesar rate sembuh S.
Bagaimana menurut Anda?