Kabar gembira muncul dari kemendikbud, yang dipimpin Mas Menteri Nadiem, yaitu: kurikulum baru 2021 akan diluncurkan. Hebatnya kurikulum 2021 ini adalah lebih sederhana dari kurikulum 2013.

Kita perlu bersama-sama mendukung upaya untuk ikut serta mencerdaskan kehidupan berbangsa.
Pelajar Pancasila menjadi salah satu tema utama kurikulum 2021. Mempunyai karakter ideal belajar sepanjang hayat. Siap bersaing secara global di seluruh dunia. Pun mengamalkan Pancasila secara nyata.
Saat ini masih berlangsung program sosialisasi kurikulum 21 sehingga masyarakat bisa ikut memberikan sumbangsih ide dan perbaikan. Kemendikbud sendiri terbuka dengan berbagai macam masukan.
Keberatan
Salah satu respon yang sudah masuk adalah adanya keberatan dengan dihapusnya pelajaran sejarah tingkat SMA. Dari semula pelajaran wajib menjadi pelajaran pilihan untuk siswa kelas 11 dan 12 SMA saja. Sementara siswa kelas 10 SMA tidak belajar sejarah.
Resiko Gagal
Kurikulum 2021 ini pun beresiko gagal. Pertama, persiapan guru sebagai ujung tombak pendidikan perlu proses dan waktu yang memadai. Apalagi guru dituntut makin kreatif dan tanggung jawab.
Kedua, kurikulum 21 menggunakan istilah sebagai kurikulum minimum. Sementara batas maksimum tidak ada. Maka resiko siswa-siswa dijejali kurikulum berlebih bisa terjadi. Makin berat kurikulum dinggap lebih baik. Siswa SMP bisa saja diberikan beban pelajaran SMA. Resiko siswa stress tentu bahaya. Atau siswa muak dengan sekolah justru menolak belajar sepanjang hayat.
Ketiga, dan lain-lain.
Kabar baiknya tetap ada solusi untuk mengatasi beragam masalah di atas.
Bagaimana menurut Anda?
Bagi yang berminat file pdf sosialisasi penyederhanaan kurikulum dapat mencari di internet atau silakan donlot di bawah ini.