Teori Evolusi: Kritik vs Apresiasi

Teori evolusi menggemparkan dunia sejak awal muncul. Bagi pendukung, teori evolusi adalah kemajuan paling hebat dari sain. Tapi bagi yang menolak, teori evolusi adalah teori sesat tanpa dasar ilmiah. Dan jelas-jelas bertentangan dengan ajaran agama.

Saya ingin mencatat beberapa kritik dan apresiasi terhadap teori evolusi. Sedapat mungkin mengkaji dari sudut pandang sain. Di beberapa tempat tentu kita perlu mempertimbangkan pandangan metafisika dan agama.

Universal Darwinism - Wikipedia

1)Teori Evolusi berdampak revolusi

Orang mengakui bahwa Darwin adalah peneliti paling sukses merumuskan teori evolusi. Dampaknya revolusioner. Meski penelitian ilmiah Darwin fokus kepada evolusi biologis dampaknya meluas ke segala bidang: sosial, fisika, metafisika, agama dan lain-lain.

Lebih hebat lagi, teori evolusi dilawankan dengan ajaran agama. Salah satu dari mereka harus salah. Bila agama benar maka teori evolusi harus salah. Pun sebaliknya, bila teori evolusi benar maka agama salah.

Meski ada yang mencoba mengambil jalan tengah tampaknya jalan tengah di sini benar-benar jalan sempit.

Untuk sementara, pendekatan ilmiah terbukti makin diterima masyarakat luas. Maka bisa dibilang teori evolusi sedang lebih unggul.

2)Darwin bukan penemu pertama evolusi

Darwin memang paling hebat. Tapi dia bukan penemu pertama teori evolusi. Beberapa puluh tahun sebelum Darwin, teori evolusi sudah diusulkan oleh Lamarck. Sayang teori Lamarck terbukti salah maka harus ditolak. Digantikan oleh Darwin.

Pun 200 tahun sebelum Darwin, teori evolusi sudah dirumuskan Mulla Shadra dari Persia. Shadra tidak membatasi evolusi hanya pada bidang biologis tetapi berlaku untuk seluruh alam semesta dengan konsep gerak substansial. Shadra tampak terinspirasi oleh filsuf Arab kelahiran Spanyol, Ibnu Arabi, sekitar 400 tahun sebelumnya. Ibnu Arabi juga membahas evolusi untuk seluruh alam raya.

Dari sisi ilmuwan empiris, teori evolusi sudah diusulkan oleh Ibnu Khaldun dalam bukunya yang terkenal Mukadimah, 500 tahun sebelum Darwin. Ibnu Khaldun melengkapi beberbagai macam metode ilmiah untuk mengurangi kesalahan dalam mengambil kesimpulan.

Ahli biologi abad ke-9 dari Timur Tengah, Al Jahiz, sudah menulis buku tentang hewan yang di dalamnya juga membahas teori evolusi untuk dunia binatang. Seribu tahun sebelum Darwin.

Bagaimana pun, Darwin tetap berhak menyandang sebagai penemu teori evolusi. Berbeda dengan filsuf dan ilmuwan sebelum-sebelumnya, Darwin melengkapi dengan data penelitian mahkluk hidup dan beberapa fosil. Serta memberikan penjelasan proses evolusi melalui: mutasi acak dan seleksi alam.

Dua ide tersebut, mutasi dan seleksi alam, terus berkembang sampai jaman kontemporer sekarang ini.

3)Teori Darwin direvisi sejak awal sampai akhir

Iklan

Diterbitkan oleh Paman APiQ

Lahir di Tulungagung. Hobi: baca filsafat, berlatih silat, nonton srimulat. Karena Srimulat jarang pentas, diganti dengan baca. Karena berlatih silat berbahaya, diganti badminton. Karena baca filsafat tidak ada masalah, ya lanjut saja. Menyelesaikan pendidikan tinggi di ITB (Institut Teknologi Bandung). Kini bersama keluarga tinggal di Bandung.

Tinggalkan komentar

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: