Benar, kamu adalah manusia sejati. Tetapi apa itu manusia sejati? Siapa manusia sejati? Siapa kamu sejati?
Manusia sejati, saya menyebutnya sebagai hana, tidak bisa ditanya dengan “apa”. Pertanyaan yang lebih tepat adalah “siapa.” Siapakah kamu itu?
Manusia adalah Nama
Jawaban yang mudah adalah namanya yang menunjukkan peran unik. Siapakah Soekarno? Soekarno adalah proklamator. Maka Soekarno sudah berhasi menjadi manusia sejati.

Jadi, siapa kamu? Aku adalah Anwar. Apa arti sebuah nama? Jika hanya nama panggilan, tidak menunjukkan peran, maka itu belum menunjukkan siapa diri kita sebenarnya. Anwar adalah sekedar sebutan saja. Tetapi jawaban, saya adalah Khairil Anwar, sang penyair jalang, adalah jawaban sebagai manusia sejati lengkap dengan peran uniknya.
Saya adalah seorang bupati. Saya seorang penjahit. Saya seorang pegawai. Saya seorang petani. Mereka semua masih belum menunjukkan manusia sejati. Mereka semua baru menunjukkan jenis pekerjaan belaka. Perlu peran unik Anda dalam menjalani hidup atau perkerjaan untuk menjadi manusia sejati.
Peran Unik
Di dunia ini ada banyak presiden – atau kepala pemerintahan. Tidak semua presiden dijamin menjadi manusia sejati. Beberapa presiden berhasil menjadi manusia sejati seperti Soekarno, sang proklamator. Jika presiden Trump kira-kira bagaimana? Dia sempat dua kali dalam proses pemecatan dari presiden. Meski tampaknya lolos, kedua-duanya.
Tidak jadi presiden, kita tetap bisa menjadi manusia sejati. Seorang petani miskin di kampung bisa saja jadi manusia sejati. Dia adalah petani dermawan. Setiap panen, hampir setengah hasil panennya ditukar dengan buku dan kitab untuk belajar anak-anak di kampung, gratis. Dia adalah manusia sejati. Dia petani dermawan lengkap dengan peran uniknya.
Jadi, siapa kamu?
Saya adalah paman APIQ. Jika itu hanya panggilan saja maka nama paman APIQ tidak menunjukkan manusia sejati. Apa peran unik dari paman APIQ agar bisa jadi manusia sejati?
Bagaimana menurut Anda?