Yang paling penting dari takwa adalah akhirnya. Yang paling penting adalah buahnya. Yang paling penting adalah hasilnya. Jadi, apa buah dari takwa Anda?

Akhir terbaik dari takwa adalah husnul khatimah. Kita, jelas, sedangkan menapaki waktu menuju mati. Kita perlu mempersiapkan segalanya untuk meraih husnul khatimah. Apa yang Anda siapkan untuk husnul khatimah?
“Demi waktu… sungguh akhir itu lebih baik bagimu dari pada awal.”
Sudah banyak bukti bahwa akhir adalah lebih baik dari pada awal. Baik bukti empiris sehari-hari, bukti ilmiah, sampai bukti dalil-dalil ayat suci saling menguatkan. Tetapi, manusia mudah terjebak dengan salah pikir. Tidak benar bahwa awal lebih buruk dari akhir. Tidak benar juga bahwa proses lebih buruk dari akhir. Yang lebih benar, kebaikan takwa terbentang dari akhir, awal, dan prosesnya.
Takwa membentang dari tujuan akhir (husnul khatimah) menyinari masa lalu (hikmah awal) untuk mensyukuri anugerah masa kini (istiqomah di jalan takwa).
Jika satu bulan terdiri 30 hari, maka, Anda bisa membaca 30 renungan takwa tepat satu hari dengan satu renungan. Jika ada hari ke 31, maka, Anda bisa membaca epilog dan prolog. Kemudian, proses takwa terus berlangsung. Setiap hari, setiap bulan, dan setiap tahun. Semoga berlimpah berkah untuk kita semua.
“Dan perhatikan oleh dirimu apa yang telah engkau lakukan untuk hari esok.”
Tinggalkan komentar