Kaca 2: Peduli

Mata sehat
Semua jelas terlihat
Mata rabun
Semua berkabut embun

Hati terbuka
Semua karunia nyata
Hati membeku
Semua pilu

Cahaya dan gelap
Berjalin kelindan
Menatap cahaya mandi berjuta warna
Menatap gelap memang gulita
Dari gelap menuju cahaya
Dari cahaya meniti cahaya

Bukannya tidak ada cahaya
Tetapi mata membelakanginya
Bukannya gelap berbahaya
Tetapi mata yang menatapnya
Cahaya membimbing mata
Gelap mendorongnya

Cahaya adalah anugerah
Bagi yang mengenalnya
Gelap adalah karunia
Bagi yang berangkat darinya

Ringkasan

(1) Semut peduli dengan sebutir gula pasir. Bagi semut, sebutir gula adalah realitas. Bagi manusia, sebutir gula tidak ada makna. Teori quantum, saya sebut mata-semut-quantum, mengkaji fenomena atom, dan partikel elementer. Sehingga, atom dan elektron adalah nyata bagi mata-semut-quantum. Bagi manusia, umumnya, elektron tidak bermakna apa-apa. Kepekaan kita menentukan realitas yang ada. Peka maka menjadi fakta.

(2) Mata elang memandang luas seluruh pegunungan dengan jelas. Kita, mata manusia, hanya bisa menatap beberapa pohon terdekat di hutan pegunungan. Mata-elang-gravitasi, atau teori gravitasi, melihat pengaruh gravitasi bulan menyebabkan air laut menjadi pasang naik. Manusia mengira, umumnya, tidak ada hubungan antara rembulan dengan pasang naiknya air laut. Gaya gravitasi adalah realitas nyata bagi mata-elang-gravitasi. Peka menjadi fakta.

(3) Mata anak kecil memandang buah pisang apa adanya. Mata orang dewasa memandang buah pisang dengan berjuta makna. Mata orang dewasa memandang buah pisang, lalu, terbesit ada apanya. Pisang adalah makanan yang enak. Pisang adalah makanan sehat. Pisang adalah hasil dari proses alami pohon pisang. Pisang adalah peluang bisnis keripik pisang. Dan, masih banyak makna tentang pisang bagi orang dewasa. Makna adalah realita. Bahkan makna, bagi manusia, bisa lebih penting dari obyek pisang itu sendiri. Manusia dewasa memiliki kebebasan untuk mengembangkan makna seluas-luasnya.

(4) Makna paling penting dari alam semesta adalah anugerah. Seluruh alam raya adalah anugerah bagi manusia. Dan, manusia adalah anugerah bagi alam raya. Termasuk, diri Anda adalah anugerah. Kita, manusia, perlu untuk selalu bersyukur atas semua anugerah. Makin besar kita bersyukur maka makin bertambah besar pula anugerah buat kita. Bahkan, rasa syukur itu sendiri adalah anugerah.

(5) Manusia adalah kebebasan untuk mengembangkan makna. Kita bebas menganggap semua yang ada adalah derita. Kita juga bebas memaknai semua yang ada adalah anugerah berlimpah. Karena itu, kita perlu mengembangkan kemampuan untuk menciptakan makna. Memaknai segala yang ada sebagai derita adalah makna subyektif. Sedangkan memaknai segala yang ada sebagai anugerah adalah makna subyektif yang berjalin kelindan dengan makna obyektif. Realitas adalah relasi atas berbagai yang ada. Termasuk, realitas adalah, relasi antara subyektivitas dan obyektivitas. Selanjutnya, kita perlu mengembangkan makna akan masa – makna dari waktu.

Saran Praktis

(1) Berusahalah melatih kepekaan diri Anda setiap hari. Peka terhadap emosi, ruhani, dan jasmani. Bayangkan diri Anda menjadi manusia sekecil semut. Lalu, temukan beragam hal-hal kecil, di sekitar Anda, yang penuh arti dari pandangan mata Anda yang sekecil semut. Rasakan manisnya sebutir gula, rasakan hangatnya percik sinar matahari, rasakan hembusan angin menerpa dedaunan.

(2) Latihlah kepekaan diri Anda secara luas. Pandanglah alam raya seluas-luasnya. Rasakan hangatnya cahaya matahari, padahal, matahari berjarak jauh ribuan kilometer dari Anda. Rasakan bahwa putaran bintang-bintang di langit berpengaruh ke diri Anda. Dan, rasakan pula, bahwa pikiran Anda mempengaruhi jalannya alam raya.

(3) Anda adalah manusia dewasa yang bebas menciptakan makna apa saja. Berlatihlah untuk membuat makna positif dari segala yang ada, meski, tampaknya seperti realita negatif. Sesekali menciptakan makna negatif, boleh-boleh saja. Makna lebih penting dari realitas itu sendiri. Pikirkan makna positif dari derita, makna positif dari sakit, dan makna positif dari kesulitan. Tentu saja, Anda perlu juga menciptakan makna positif dari anugerah kebahagiaan.

(4) Pastikan bahwa Anda bisa memaknai semua yang ada sebagai anugerah. Pastikan Anda selalu bersyukur. Karena Anda memang bebas untuk bersyukur. Lengkapi dengan sikap sabar.

(5) Menciptakan makna adalah kebebasan paling dasar dari seluruh manusia, termasuk Anda. Maknai seluruh yang ada sebagai anugerah. Maknai masa depan sebagai kesempatan. Maknai masa lalu sebagai hikmah. Dan jalani masa kini penuh arti.

Iklan

Diterbitkan oleh Paman APiQ

Lahir di Tulungagung. Hobi: baca filsafat, berlatih silat, nonton srimulat. Karena Srimulat jarang pentas, diganti dengan baca. Karena berlatih silat berbahaya, diganti badminton. Karena baca filsafat tidak ada masalah, ya lanjut saja. Menyelesaikan pendidikan tinggi di ITB (Institut Teknologi Bandung). Kini bersama keluarga tinggal di Bandung.

Ikuti Percakapan

1 Komentar

Tinggalkan komentar

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: