Kaca 4: Teknologi

Teknologi digital menjadi nyata
Kenyataan menjadi digital
Manusia menjadi daring
Daring adalah hidup manusia

Teknologi alat bagi manusia
Manusia alat bagi teknologi
Manusia adalah sumber daya
Untuk kemajuan teknologi

Kenyataan beda dengan keharusan

Teknologi mencetak manusia
Teknologi memproduksi manusia
Teknologi mengatur manusia
Teknologi menindas manusia

Kenyataan beda dengan keharusan

Manusia tunduk kepada teknologi
Manusia memuja tekonologi
Manusia hamba teknologi
Manusia adalah teknologi

Kenyataan beda dengan keharusan

Hanya saja
Teknologi tidak pernah berduka
Hanya saja
Teknologi tidak pernah merana
Hanya saja
Teknologi tidak pernah gelisah

Apa yang membuatmu berduka
Membuatmu merana
Membuatmu gelisah
Membuatmu jadi manusia

Kenyataan berbeda dengan keharusan

Manusia perlu berduka
Perlu merana
Perlu gelisah
Perlu jadi manusia

Ringkasan

(1) Awalnya, teknologi adalah sekedar alat bagi manusia untuk mencapai suatu tujuan. Berikutnya, teknologi menjadi tujuan utama bagi manusia. Mereka yang menguasai teknologi menjadi menguasai seluruh sumber daya. Resiko besar mengancam: manusia menjadi sumber daya bagi teknologi.

(2) Teknologi paling dasar adalah penguatan bagi tubuh manusia. Misal, pisau menguatkan tangan manusia memotong dahan. Kemudian berkembang. Teknologi menguatkan indera manusia. Kamera menguatkan mata manusia mampu melihat benda yang berjarak ribuan kilometer melalui siaran streaming, misalnya.

(3) Berkembang lagi, teknologi menguatkan pikiran manusia. Kalkulator bisa berhitung dengan cepat. AI, misal ChatGPT, mampu memberi jawaban pertanyaan yang rumit dengan seketika.

(4) Bisakah teknologi memiliki jiwa? Sepasang suami istri saling mencintai. Mereka adalah belahan jiwa satu sama lain. Saat ini, seorang laki-laki bisa saja menikahi boneka. Seorang perempuan juga bisa menikahi boneka. Bisakah boneka-boneka itu memiliki jiwa? Bisakah teknologi menjadi diri yang mandiri?

(5) Badan kita adalah teknologi. Mata adalah teknologi untuk melihat. Kaki adalah teknologi untuk berlari. Hati adalah teknologi untuk merasa. Otak adalah teknologi untuk berpikir. Siapa yang menggunakan teknologi badan itu? Siapa diri kita? Kita bisa memandang sebaliknya: teknologi adalah badan kita. Komputer adalah badan kita. Mobil adalah badan kita. Bumi adalah badan kita.

(6) Manusia bisa melahirkan manusia. Bisakah teknologi melahirkan teknologi? Bukankah itu yang telah terjadi? Untuk memproduksi mobil kita perlu teknologi. Untuk memproduksi komputer kita perlu teknologi. Kelak, barangkali, untuk memproduksi teknologi hanya perlu teknologi tanpa perlu adanya “kita”. Teknologi makin cerdas.

(7) Teknologi sulit dipahami pada jamannya, pada awalnya. Karena teknologi menyongsong masa depan. Teknologi membuka masa depan. Masa depan seperti apa yang ingin Anda bentangkan?

Saran Praktis

(1) Waspadai bahwa teknologi bisa menjadi alat dan tujuan. Ketika teknologi menjadi alat, maka, pastikan bahwa tujuannya adalah kebaikan bersama. Demikian juga, ketika teknologi adalah tujuan Anda, maka, pastikan ada tujuan yang lebih tinggi yaitu meraih kebaikan bersama. Sebaliknya, kita perlu hati-hati. Jangan sampai kita diperalat oleh teknologi.

(2) Gunakan teknologi untuk memperkuat kemampuan Anda. Gunakan teknologi agar Anda mampu membaca buku-buku bermutu dari seluruh penjuru. Gunakan teknologi video agar Anda mampu mempelajari apa yang terjadi di seluruh belahan bumi. Gunakan AI, artificial inetelligence, sebagai teman diskusi. Gunakan kalkulator secara bijak. Teknologi menguatkan indera manusia. Teknologi menguatkan jiwa manusia.

(3) Teknologi bisa berpikir. Kalkulator bisa menghitung. Komputer bisa menyelesaikan program. AI bisa menganalisis fiksi. Beri tugas yang sesuai kepada teknologi. Jangan bersaing dengan teknologi. Pertimbangkan hasil hitungan kalkulator, hasil program komputer, dan hasil analisis AI. Kemudian, gunakan pikiran terbuka dan suara hati untuk mengambil keputusan terbaik Anda.

(4) Apakah Anda membutuhkan boneka cerdas sebagai teman hidup Anda? Boneka cerdas, barangkali, bisa memenuhi kebutuhan hasrat Anda. Tetapi, boneka cerdas tetap boneka. Sikapi mereka tetap sebagai teknologi. Meski mereka berpenampilan mirip seorang diri yang mandiri. Boneka tidak bisa berbuat dosa. Hanya manusia yang bisa berdosa. Jaga diri Anda tetap di jalur kebaikan untuk semesta.

(5) Kita perlu merawat kesehatan badan kita. Badan adalah teknologi bagi manusia untuk melihat, untuk mendengar, dan untuk berjalan. Dengan cara yang sama, kita perlu merawat teknologi. Alam semesta adalah teknologi bagi manusia. Sehingga, kita perlu merawat alam semesta. Pada gilirannya, alam semesta akan merawat diri kita.

(6) Sapi mampu melahirkan sapi. Pada waktunya, teknologi mampu melahirkan teknologi. Apa masalahnya? Masalah muncul ketika jumlah sapi berlebihan di suatu lokasi. Demikian juga, masalah muncul ketika jumlah teknologi berlebihan dalam suatu situasi. Tugas kita adalah menjaga pertumbuhan yang sehat bagi sapi, teknologi, dan umat manusia itu sendiri.

(7) Teknologi membantu kita melihat masa depan. Teknologi membantu kita menyongsong masa depan. Kita hidup selalu berdampingan dengan teknologi. Manusia tidak bisa hidup tanpa teknologi. Sehingga, kita perlu menyongsong masa depan cemerlang bersama teknologi. Tidak berlebihan dan tidak kekurangan. Alam semesta adalah teknologi.

Iklan

Diterbitkan oleh Paman APiQ

Lahir di Tulungagung. Hobi: baca filsafat, berlatih silat, nonton srimulat. Karena Srimulat jarang pentas, diganti dengan baca. Karena berlatih silat berbahaya, diganti badminton. Karena baca filsafat tidak ada masalah, ya lanjut saja. Menyelesaikan pendidikan tinggi di ITB (Institut Teknologi Bandung). Kini bersama keluarga tinggal di Bandung.

Ikuti Percakapan

1 Komentar

Tinggalkan komentar

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: