Judul: Logika Futuristik – Meraih Masa Depan Cemerlang
Penulis: Agus Nggermanto (Paman APIQ)
Penerbit: Nuansa Cendekia
Harga Rp 90.000,- (P Jawa); 288 halaman
Hari ini, saya menerima kiriman buku Logika Futuristik dari penerbit Nuansa. Puluhan tahun, saya mendambakan menulis buku tentang logika. Akhirnya, buku Logika Futuristik benar-benar ada di depan saya.

Sesuai judulnya, Logika Futuristik membahas logika dengan perspektif masa depan yang kuat. Konsekuensinya, kita bisa lebih terbuka dengan beragam peluang, posibilitas, masa depan. Selanjutnya, kita bisa meraih kebebasan dan memberi kebebasan kepada banyak pihak. Dan untuk itu semua, Logika Futuristik mengajak kita agar menguatkan komitmen dalam kebaikan.

Saya berharap buku Logika Futuristik bermanfaat besar bagi masyarakat dengan memicu pencerahan pemikiran. Dialog dan diskusi di media sosial dan tatap muka akan banyak manfaatnya. Berpikir kritis dan berpikir terbuka menjadi paling utama.
Saya sudah menuliskan tema utama dari Logika Futuristik dalam beberapa artikel. Barangkali, saya bisa rangkum ulang bagian yang menarik berikut ini di antaranya.

Logika-futuristik terdiri dari tiga bagian.
Bagian 1: Logika dalam Perspektif Histori membahas logika dalam kerangka sejarah. Kita akan berkenalan dengan konsep dasar logika yang dikembangkan Aristoteles hampir 2500 tahun yang lalu. Lanjut, kita menelusuri perkembangan logika sampai awal abad 21 ini, misal, dengan berkembangnya logika kategori.
Masih dalam perspektif sejarah, kita membedakan logika obyektif dengan logika subyektif. Umumnya, logika adalah logika obyektif. Sehingga, terasa formal dan kaku. Tetapi, berbeda dengan logika obyektif, logika subyektif bersifat lebih kreatif sehingga menjadikan hidup lebih bahagia dan lebih bermakna.

Bagian 2: Problem dan Solusi Logika membahas beragam isu fundamental dari logika. Kita akan membahas logika-futuristik di bagian 2 ini. Di bagian awal, kita menunjukkan problem-problem logika berupa paradoks yang tidak bisa diselesaikan oleh logika klasik. Kita berhasil menyelesaikan paradoks dengan pendekatan logika-futuristik.
Bagian 2 ini, barangkali, bagian terpanjang dari logika-futuristik. Pembahasan selanjutnya, kita mencermati problem filsafat sains, matematika, sampai problem sosial. Masing-masing bidang memiliki problem fundamental yang sulit diselesaikan. Dengan memanfaatkan logika-futuristik, kita berhasil menangani problem-problem tersebut.
Pembahasan sains mendapat porsi cukup besar. Filsafat sains versi Einstein kita bahas dengan mendalam. Kita mengenal Einstein sebagai saintis sekaligus filsuf terbesar abad lalu. Kemudian perdebatan teori quantum juga kita bahas panjang lebar, termasuk, problem dan solusinya.
Ketika, saya mengatakan bahwa logika-futuristik berhasil menyelesaikan problem sains, maka, tidak berarti semua selesai. Karena, penyelesaian logika-futuristik senantiasa membuka posibilitas luas, freedom yang bebas dan membebaskan, serta menuntut dan mendorong komitmen.
Bagian 3: Sesat Pikir membahas tentang falasi logika. Barangkali bagian terakhir ini paling mudah dibaca dan paling mudah dipahami. Saya mendaftar 21 tipe falasi logika yang sering terjadi. Dengan fokus kepada bentuk implikasi, kita mudah mengenali terjadinya falasi. Kemudian, kita bisa berusaha mencari solusi.
Buku logika-futuristik bisa kita baca secara urut dari awal sampai akhir. Tetapi saya menyarankan cara membaca yang lebih mudah, barangkali, dengan mulai prolog, lalu epilog, kemudian bagian 3. Dengan cara ini, Anda mendapat gambaran besar dari problem logika dan, di saat yang sama, Anda sudah mendapatkan solusi logika-futuristik secara umum.
Untuk mendapat wawasan yang lebih luas, Anda bisa membaca bagian satu yang membahas logika perspektif histori. Dan, lanjutkan, pembahasan lebih mendalam di bagian dua. Setelah itu, Anda bebas membaca bagian mana saja yang menarik bagi Anda.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa konsep logika-futuristik masih sangat muda. Sehingga, terdapat banyak kelemahan di berbagai tempat. Karena itu, saya mengajak semua kalangan untuk ikut serta mengembangkan logika-futuristik baik melalui kritik mau pun konstruktif.
Salam hangat,,,
Agus Nggermanto
Paman APIQ