Investasi Komputer Di Sekolah Sia-Sia

Investasi yang diharapkan menjadi alat untuk memajukan pendidikan sekolah justru bisa sia-sia.

Meski ada manfaat tetapi ini terlalu kecil. Maka kita perlu alternatif investasinya.

Saya melakukan survey melalui canel paman apiq dengan responden sekitar 2600 orang. Ini jumlah yang cukup banyak untuk mendapatkan gambaran umum.

Sangat banyak, 72% responden memilih perangkat pc (personal computer) / dekstop untuk mendukung pembelajaran dengan media digital.

Hanya sedikit, 12% responden memilih hp/smartphone.

Dugaan saya investasi komputer ini akan lebih banyak mubazir atau sia-sia. Meski tentu saja perlu kajian lebih mendalam untuk memperkuat dugaan saya – atau menolaknya.

1). Teknologi internet saat ini sudah bagus berbeda dengan sebelum tahun 2000, dimana internet sangat sulit. Berbagai macam program penting tidak diproses di komputer kita tetapi sudah diproses di komputer server atau sebut saja di internet. Jadi kita tidak terlalu membutuhkan komputer.

2) Kemampuan hp smartphone sekarang sudah canggih. Sudah dapat memenuhi hampir semua kebutuhan edukasi.

3) Bahkan teknologi hp lebih canggih dalam hal layar sentuh dan dukungan apk melalui android.

4) Tentu saja harga hp lebih murah kisaran 2 juta rupiah sedangkan pc sekitar 10 jutaan.

5) Bila diperlukan pindah lokasi hp tentu lebih mudah karena memang mobile.

Tambahan lagi biaya depresiasi dan cepat usangnya teknologi.

Misal sebuah sekolah perlu beli 100 komputer x 10 juta = 1 milyard rupiah. Bila terjadi depresiasi penurunan harga 50% dalam 1 tahun maka setara 500 juta investasi telah melayang.

Bandingkan dengan hp beli 100 smartphone x 2 juta = 200 juta rupiah. Depresiasi 50% akan menggerus investasi setara 100 juta rupiah. Jauh lebih ringan.

Lagi pula update android sering kali tersedia gratis dan mudah.

Bagaimana menurut Anda?

Iklan

Diterbitkan oleh Paman APiQ

Lahir di Tulungagung. Hobi: baca filsafat, berlatih silat, nonton srimulat. Karena Srimulat jarang pentas, diganti dengan baca. Karena berlatih silat berbahaya, diganti badminton. Karena baca filsafat tidak ada masalah, ya lanjut saja. Menyelesaikan pendidikan tinggi di ITB (Institut Teknologi Bandung). Kini bersama keluarga tinggal di Bandung.

Tinggalkan komentar

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: