Corona: Awal Ledakan Akhir Reproduksi

Tidak tanggung-tanggung corona covid 19 telah menjangkiti hampir 5 juta orang di seluruh belahan dunia. Dan menewaskan lebih dari 300 ribu orang. Pun belum ada tanda-tanda corona akan berakhir dalam waktu dekat ini.

  1. Corona tidak bertambah tapi berlipat ganda. Salah memahami ini berdampak merugikan kehidupan bermasyarakat. Jika bertambah maka corona tumbuh secara linear yang mudah dipahami akal biasa.

    Karena, naturalnya, corona berlipat ganda maka corona bertumbuh secara eksponensial. Sehingga dalam hitungan bulan sudah menjangkiti hampir 5 juta orang di seluruh dunia. Angka sebesar ini tidak bisa dicapai oleh penambahan. Hanya bisa oleh pelipatgandaan.

    Negara yang menganggap kasus corona bertambah atau berkurang maka berada dalam resiko menyepelekan. Negara tersebut pontang-panting dihantam corona. Mereka tidak siap.

    Dalam video saya bulan Maret dan April 2020 saya menunjukkan betapa besar efek eksponensial corona. Video ini bertujuan membangun kesadaran dan kewaspadaan dari semua pihak. Di video yang sama saya menyelipkan jalur hijau untuk menjaga optimisme.


  2. Corona berakhir dengan “reproduksi”. Para ahli telah mendefinisikan “angka reproduksi” atau R untuk menentukan indikasi akhir dari pandemi corona. Jika R konsisten di bawah 1 maka pandemi mulai melandai dan segera berakhir.

    Tetapi perlu diketahui bahwa ada banyak cara menghitung R. Menghasilkan angka R yang bisa beragam juga. Misal R awal untuk corona berkisar antara 2 sampai dengan 6. Seiring berjalan waktu nilai R akan turun mendekati 1. Lalu di bawah 1 dan pandemi kemudian berakhir.

    Saya sendiri mengembangkan suatu cara menghitung R dengan ratio active case dan geometric mean. Hasil perhitungan R dapat kita lihat di video saya berikut. Secara umum di Indonesia, R sudah menuju 1 tetapi masih di atas 1. Maka pandemi belum berakhir dalam waktu dekat. Dengan disiplin kita bisa menuju di bawah 1.

Melonggarkan PSBB dan membuka pusat belanja semacam mall tidak tepat ketika R di atas 1. Demikian juga industri parawisata perhotelan belum waktunya untuk bangkit lagi.

Disiplin jaga jarak, pakai masker, rajin cuci tangan menjadi penting untuk memastikan agar R mengecil di bawah 1. Agar manusia dapat kembali beraktivitas secara normal.

Jika R tidak pernah benar-benar di bawah 1 maka wabah ini tidak berakhir. Konsekuensinya manusia akan hidup berdampingan bersama corona. Sebagaimana ini terjadi dengan virus HIV aids misalnya. Maka gaya hidup normal baru diperlukan. Tatanan baru.

Corona mengajak manusia untuk berpikir ulang arti kehidupan. Apa yang benar-benar paling penting bagi manusia?

Bagaimana menurut Anda?

Iklan

Diterbitkan oleh Paman APiQ

Lahir di Tulungagung. Hobi: baca filsafat, berlatih silat, nonton srimulat. Karena Srimulat jarang pentas, diganti dengan baca. Karena berlatih silat berbahaya, diganti badminton. Karena baca filsafat tidak ada masalah, ya lanjut saja. Menyelesaikan pendidikan tinggi di ITB (Institut Teknologi Bandung). Kini bersama keluarga tinggal di Bandung.

Tinggalkan komentar

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: