Kucuran dana hampir 700 trilyun untuk lawan covid sang corona. Termasuk untuk pemulihan ekonomi nasional. Bagaimana hasilnya?

Tepatnya 695,2 trilyun rupiah. Tapi masalahnya juga berat. Pertumbuhan ekonomi bisa negatif. Kemiskinan bertambah hampir 5 juta orang. Pengangguran pun bertambah bisa lebih dari 5 juta orang – tambahannya saja.
Maka jika negara mampu menangani ini pahala besar bagi para pemimpin. Tiada balasan setimpal selain surga. Seluruh rakyat perlu kompak mendukung program ini.
Saya betanya-tanya bagaimana dampak usaha kecil UMKM yang mendapat suntikan 123 trilyun rupiah? Mestinya UMKM bergerak. Penuh daya. Semangat. Saya tidak melihat itu.
Jawabannya sudah ada.

UMKM baru terserap 0,06%. Kecil sekali. Bahkan pembiayaan korporasi benar-benar 0%. Pantas saja mereka tidak menunjukkan daya melawan corona.
Padahal kita butuh gerak cepat. Memutar kembali roda ekonomi. Menyelamatkan seluruh rakyat. Di saat yang sama aman dari corona.
Perhitungan sederhana saya menunjukkan bahwa UMKM dan korporasi ini berperan besar. Lebih tepatnya bila kita cermati PDB Indonesia. Lebih dari 50% didominasi pengeluaran kebutuhan rumah tangga – PK RT.

Grafik sebelah kanan. PK-RT pengeluaran konsumsi rumah tangga berkontribusi 1,56 pertumbuhan ekonomi, dari total 2,97.
Sedangkan PK-P, pengeluaran konsumsi pemerintah, meski di grafik kiri 3,74 tetapi di kanan tidak ada. Terlalu kecil. Digabungkan ke lainnya.
Maka program apa pun dari pemerintah perlu ditujukan untuk menggerakkan pengeluaran konsumsi rumah tangga. Utamakan rumah tangga agar ekonomi Indonesia bergerak kembali.
Bagaimana menurut Anda?