Nilai ketimpangan n (dan rasio Gini G) pada dasarnya hanya bisa kita estimasi. Maka kita perlu yakin bahwa hasil estimasi kita itu bersifat optimis (baik sangka) atau pesimis (buruk sangka).
Kesimpulannya: nilai ketimpangan adalah estimasi optimis (baik sangka). Maksudnya adalah hasil estimasi kita cenderung lebih baik dari yang seharusnya. Kesimpulan kita ini juga bersifat estimasi.
Simulasi G = 0,38 dengan kurva mulus
Misalkan suatu populasi dengan nilai G = 0,38 (mirip Indonesia). Nilai estimasi dengan kurva mulus menghasilkan n =

Hasil estimasi n di atas yang akan sering kita pakai karena mudah dihitung dan optimis.
Estimasi kelas k = 100
Kurva mulus berasumsi bahwa ada kelas k sebanyak tak hingga kelas. Dalam prakteknya kita sering menggunakan nilai k berhingga. Dengan mengambil k = 100 dan jumlah deret Riemann trapesium kita peroleh estimasi n,


Hasil n = 2,2259 adalah lebih tinggi dari kurva mulus yang n = 2,2258. Jadi kurva mulus merupakan estimasi yang lebih optimis.
Estimasi kelas k = 10
Kita akan bandingkan dengan estimasi k = 10 berikut,

Hasilnya adalah k = 100 lebih optimis dari k = 10. Dan tetap kurva mulus paling optimis.
Estimasi k = 4
Agar lebih lengkap kita coba k = 4,

Mari kita rangkum dalam tabel.
Kelas k | Estimasi n | Sifat |
tak hingga | 2,2258 | sangat optimis |
100 | 2,2259 | optimis |
10 | 2,2454 | pesimis |
4 | 2,3596 | sangat pesimis |
Bagaimana menurut Anda?