Isu kudeta memanas beberapa hari ini. Kudeta militer diberitakan terjadi di Myanmar. Kecaman meluncur dari berbagai penjuru dunia. Di Indonesia, ada kabar kudeta PD (Partai Demokrat), yang katanya melibatkan lingkar Jokowi. Masih terlalu awal kabar itu. Kita belum memperoleh kebenaran dari kabar-kabar itu.
Mengapa kabar seperti itu menjadi seru?

Karena AHY sudah mengidentifikasi 6 sosok yang diduga sebagai pelaku “kudeta” maka bola panas menggelinding dengan jelas.
Manusia Virtual
Kita masuk ke jaman virtual, digital. Maka obrolan demi obrolan makin seru. Ditambah lagi sifat kreatif dari manusia untuk menambahkan makna kepada setiap berita. Isi berita bisa biasa-biasa saja. Tetapi komentar-komentar tentang berita itu yang makin memanaskan suasana. Setiap pihak, setiap orang, terpancing untuk terlibat. Termasuk saya.
Jika obrolan semacam itu mendominasi negeri maka kapan kita membangun negeri ini? Tentu saja, kita sambil membangun negeri ini. Perhitungan matematika sederhana menunjukkan bahwa makin banyak waktu mengurusi kudeta maka makin berkurang porsi waktu untuk membangun negeri. Apalagi harus menyediakan waktu pula untuk mengurusi korupsi, pandemi, serta karir anak istri.
Manusia Tak Terbatas
Kita punya daya yang tak terbatas: imajinasi manusia. Bila diarahkan untuk membangun negeri maka kekuatan tak terbatas itu bermanfaat besar, tak terbatas pula manfaatnya. Tetapi bila disia-siakan maka kesia-siaan pun juga melampaui batas.
Sartre, pemikir abad 20, menggambarkan imajinasi sebagai hasil dari kesadaran bersumber dari kehampaan, ketiadaan, atau orano. Dengan adanya orano itu, benar-benar manusia berkekuatan tanpa batas. Beda dengan benda-benda lain yang selalu terbatas. Saya akan mencoba menjelaskan dengan beberapa susunan angka. Misalkan bola tersusun oleh atom-atom yang jelas dan padat, pasti. Susunan atom-atom dari bola,
Bola = 12345
Susunan atom-atom ini begitu rapat pada bola. Sehingga bola benar-benar jadi bola sejati. Bola tidak mudah bisa berubah jadi bukan bola. Bandingkan dengan manusia yang ada unsur “ketiadaan” atau orano. Seperti biasa orano kita lambangkan 0.
Manusia = 102345 = 120345 = 123450 = … … …
Dan masih banyak lagi susunan yang melibatkan angka 0 sebagai orano ini. Bisa saja orano di kiri, kanan, atas, bawah, miring, dan tak terbatas. Apa sejatinya orano itu? Orano itu sejatinya tidak ada. Orano adalah khas hanya dimiliki pada manusia. Karena sejatinya orano itu tidak ada maka orano itu bebas.
Lagi pula, orano mempunyai karakter selalu berubah, bergerak, atau maga. Dan orano mempunyai memori, penyimpanan tanpa batas, akumulatif.
Terbayang betapa besar potensi manusia. Betapa besar imajinasi manusia. Betapa besar kreativitas manusia.
Saat ini, kita butuh pemimpin yang mengarahkan potensi manusia warga Indonesia yang tak terbatas menuju perbaikan, pembangunan, negeri adil makmur. Bukan hanya manusia yang bergosip tentang kudeta. Kita butuh pemimpin yang menggugah kreativitas anak negeri untuk berprestasi. Kita butuh pemimpin yang menjadi teladan. Benar, pemimpin itu ada di sana, di istana, di senayan, di kantor pusat direksi dan komisaris. Tetapi pemimpin itu juga ada di sini, di dalam hati ini. Di dalam diri kita masing-masing. Kita adalah pemimpin itu sendiri. Kita membutuhkan diri kita untuk bangkit. Berperan aktif membangun negeri ini.
Ayo, semangat langkahkan kaki, sepenuh hati, membangun negeri.
Bagaimana menurut Anda?