“Sungguh beruntunglah orang-orang yang beriman. Orang-orang yang khusuk dalam sholatnya. Dan orang-orang yang menjauhi hal-hal tak berguna.” (QS 23 : 1-3)
Orang-orang unggul mendorong peradaban terus maju menjadi unggul. Orang-orang unggul adalah agen perubahan paling menentukan pergerakan sosial. Orang-orang unggul bisa di mana saja, muncul. Tak ada halangan alam, modal, atau kesempatan yang bisa menghentikan seseorang menjadi manusia unggul.

1. Tidak Lemah
2. Profesional
3. Fokus
4. Dunia Digital
Orang-orang yang beriman sejati, mukmin, adalah orang-orang yang unggul. Mereka adalah orang paling sukses. Mereka, di antaranya, memiliki karakter khusuk dalam sholat, menjauhi hal-hal tak berguna, memberi zakat, menjaga syahwat, menjaga amanah dan janji, dan menjaga sholatnya.
- Tidak Lemah
Orang beriman, mukmin, selalu kuat, tidak pernah lemah. Mereka memijakkan kaki di bumi dan berpegang teguh kepada langit, iman yang kuat, yakin, kepada Allah, hari akhir, rosul, dan kepada keghaiban.
Dalam keseharian, orang biasa bisa jatuh menjadi lemah. Tidak semangat berusaha karena tidak ada modal. Tidak bisa bekerja karena tidak ada lowongan pekerjaan. Tidak bisa berkarya karena tidak cukup pendidikan. Tidak bisa bisnis online karena tidak tersedia kuota. Tidak bisa berbuat positif karena selalu ada alasan untuk jatuh lemah ke sisi negatif.
Allah menegaskan dalam AlQuran,
“Janganlah kamu lemah, janganlah bersedih, karena kamu adalah orang yang unggul, jika kamu beriman sejati.” (QS 3 : 139)
Jika kita benar-benar beriman, sejati, maka kita adalah orang-orang yang unggul. Tidak perlu lemah, tidak perlu bersedih. Segala kesulitan membuka pintu-pintu kemudahan yang lebih tinggi. Puasa adalah sebuah proses untuk meningkatkan derajat orang beriman, pada kondisi awal, menjadi orang beriman sejati yang unggul. Dengan cara melatih diri menjaga dari hal-hal yang halal, makan dan minum, dan pasti menjauhi hal-hal yang haram. Kemudian, membuktikan diri menjadi orang yang bertakwa, orang yang berprestasi.
2. Profesional
Siapakah contoh orang beriman yang paling unggul?
Banyak. Kita akan mengambil salah satu contoh orang beriman paling unggul dan profesional. Orang ini, kisahnya, diabadikan secara khusus dalam AlQuran. Bahkan Allah menyatakan, “Ini adalah kisah paling indah!” Yaitu mega kisah Nabi Yusuf a.s.
Barangkali kita sudah tahu bahwa Nabi Yusuf adalah seorang Nabi yang memiliki kelebihan yaitu mampu menafsirkan makna mimpi dengan tepat. Bukan sekedar makna, tetapi Nabi Yusuf mampu menjalankan pesan mimpi itu dengan profesional.
Ketika Raja Mesir mendapat mimpi yang aneh, tidak ada seorang ahli tafsir mimpi yang mampu menjelaskan maknanya. Hanya Nabi Yusuf yang mampu menafsirkan mimpi raja yang begitu penuh makna.
“Dalam 7 tahun ke depan, Mesir akan berlimpah panen raya. Disusul 7 tahun kemudian, Mesir akan mengalami paceklik panjang.”
Apa respon terhadap tafsir mimpi itu? Banyak orang tidak percaya. Lagi pula, saat ini, Mesir sedang kaya. Dan 7 tahun kemudian, Mesir makin kaya. Mengapa harus percaya akan ada paceklik?
Saran Nabi Yusuf kepada Raja jelas, “Berhemat dan menabung di masa 7 tahun panen raya untuk jaga-jaga menghadapi 7 tahun berikutnya yang paceklik itu.”
Apa respon menteri ekonomi dan menteri keuangan Mesir waktu itu?
Jika kita membaca dengan teori ekonomi saat ini, justru masyarakat perlu mendorong ekonomi lebih maju dengan meningkatkan belanja, meningkatkan konsumsi. Konsumsi yang terus meningkat akan menaikkan pertumbuhan ekonomi. Teori ekonomi sejenis ini dipegang oleh banyak ekonom saat ini. Maka saran “berhemat” akan ditolak. Mengurangi konsumsi justru menjadikan ekonomi lesu.
Untungnya, Raja Mesir lebih percaya kepada Nabi Yusuf. Raja Mesir telah mengambil keputusan tepat. Raja Mesir menolak usulan dari para Menteri dan pembesar istana yang bersikukuh untuk tetap hidup mewah, meningkatkan konsumsi, demi memajukan ekonomi. Lebih dari itu, Raja Mesir mengangkat Nabi Yusuf sebagai ketua pelaksana, dengan tugas, untuk menyelamatkan mengamankan Mesir dari paceklik. Barangkali, Nabi Yusuf mendapat jabatan setara dengan perdana menteri atau menteri.
Beberapa tugas berat menanti Nabi Yusuf. Dan terbukti, Nabi Yusuf adalah orang beriman paling unggul dan profesional.
- Kampanye, komunikasi untuk meyakinkan bahwa akan terjadi panen raya yang disusul paceklik. Nabi Yusuf memiliki tim khusus untuk ini. Barangkali belum ada buzzer waktu itu. Dengan strategi yang tepat, Nabi Yusuf memperoleh banyak dukungan, dan tentu banyak juga pihak oposisi.
- Memastikan rakyat, khususnya petani, berhemat di masa panen 7 tahun, dan menyetorkan sebagian besar panennya untuk dikelola negara. Lagi-lagi bukan tugas yang mudah meminta rakyat untuk hidup sederhana padahal sedang kaya-raya. (Sulit sekali membayangkan bisa hidup sederhana di jaman sekarang ini. Justru yang terjadi banyak pamer kemewahan). Nabi Yusuf, bersama tim, berhasil menjalankan tugas ini dengan profesional. Tentu saja ada pembangkang di sana-sini.
- Menyimpan hasil panen agar awet sampai 7 tahun atau lebih. Sains dan teknologi perlu dikembangkan dengan teliti. Belum ada teknologi yang mampu menyimpan hasil panen sampai 7 tahun waktu itu. Apalagi dalam jumlah besar, se-negara Mesir. Nabi Yusuf berhasil dengan profesional. Luar biasa! Padahal ada upaya sabotase dari para pembangkang.
- Mengeluarkan hasil panen yang disimpan dengan konsep FIFO (first in first out). Hasil panen pada tahun ke 1 harus dikeluarkan pada tahun ke 8 untuk dikonsumsi. Bila salah urutan, misal dikonsumsi pada tahun ke 14 maka makanan tersebut sudah busuk. Nabi Yusuf berhasil membuat manajemen yang tepat, secara profesional.
- Distribusi di masa paceklik yang adil merata. Tidak mudah. Pejabat dan orang kaya menuntut agar mereka dapat bagian lebih besar dari rakyat miskin. Karena orang kaya juga menyetor bahan makanan yang lebih besar pada masa panen raya dibanding orang miskin yang kadang tidak bisa menyetor sama sekali. Tidak bisa. Di masa paceklik masing-masing orang hanya dapat jatah makanan untuk sekedar bertahan hidup. Tidak ada kemewahan. Tidak ada pemborosan. Betapa sulitnya tugas ini. Nabi Yusuf berhasil secara profesional.
Sejatinya, masih banyak contoh betapa profesionalnya Nabi Yusuf sebagai seorang beriman yang unggul. Beberapa contoh di atas, kiranya cukup, menunjukkan bahwa orang-orang beriman menjadi unggul dengan sikapnya yang profesional. Bagaimana dengan orang-orang beriman di masa kini?
3. Fokus
Sebagai perdana menteri, Nabi Yusuf adalah orang paling sukses di Mesir. Nabi Yusuf adalah kepercayaan utama dari sang Raja. Meski demikian, Nabi Yusuf tetap fokus menangani masalah paceklik di Mesir. Pada tahun ke 8 atau ke 9 sudah tampak jelas strategi Nabi Yusuf berjalan dengan baik. Di tahun itu, harusnya Nabi Yusuf bisa mudik dulu untuk menemui sang Ayah, Nabi Yakub, yang berduka berpuluh-puluh tahun berpisah dengan putra tercinta. Bahkan dikabarkan putranya sudah meninggal dunia. Nabi Yusuf juga memendam rindu yang begitu mendalam kepada Ayahanda.
Nabi Yusuf tetap fokus, menolak untuk mudik. Dan menolak untuk mengirim utusan, guna menjemput Ayahanda di kampung, agar memboyong Ayahanda ke istana Mesir.
4. Dunia Digital
Saat ini, kita berada di dunia digital. Apakah orang-orang beriman sudah unggul di dunia digital?
Orang-orang beriman pasti unggul selama mereka beriman dengan benar. Mari tingkatkan keimanan, ketakwaan, dan keislaman kita.
Bagaimana menurut Anda?
Sangat menarik Paman Apiq
SukaSuka
terima kasih,,,
SukaSuka