Sebuah Titik Politik

Politik adalah yang paling berkuasa. Politik adalah yang paling haus harta. Politik adalah ujian manusia paling bijaksana. Politik adalah sebuah titik belaka. Masih ada ribuan titik lainnya. Masih ada ribuan garis lainnya. Masih ada ribuan ruang lainnya.

Politik ada di mana-mana. Dalam kehidupan pribadi, Anda berpolitik. Dalam kehidupan keluarga, Anda berpolitik. Dalam kehidupan sosial, Anda berpolitik. Dalam kehidupan politik, Anda bisa berpura-pura tidak berpolitik.

“Mengapa Anda tertarik berpolitik?”
“Pertanyaan bisa dibalik, mengapa ada orang tidak tertarik politik?”

Semua sisi kehidupan kita dipenuhi politik. Tidak tertarik politik sama artinya tidak berminat hidup. Memang bentuk politik beragam. Ada politik praktis dengan berebut kursi jabatan politik. Ada juga politik adi luhur, politik tingkat tinggi.

1. Kompetisi Kekuasaan
2. Penerapan Kekuasaan
3. Politik Identitas
4. Solusi Filosofi Sakina
4.1 Tidak Trivial
4.2 Bukan Status Quo
4.3 Filosofi Sakina
5. Adi Luhur

Konsepsi paling dasar politik adalah kompetisi perebutan kekuasaan. Mereka yang menang akan menduduki jabatan presiden, gubernur, walikota, dewan, dan lain sebagainya. Mereka yang kalah tersisih menanggung kerugian banyak hal. Rakyat bersemangat mendukung calonnya. Sebagai mana rakyat mendukung tim sepak bola dalam final piala dunia. Politik lebih dari sekedar perebutan kekuasaan seperti itu.

Politik adalah sistem kekuasaan – formal atau pun tidak. Demokrasi konstitusional menjamin proses perebutan kekuasaan yang sah, aman, tanpa harus melalui pertumpahan darah. Mereka yang berhasil menduduki jabatan politik, kemudian, wajib bertanggung jawab untuk memanfaatkan kekuasaannya guna kebaikan seluruh rakyat.

Politik identitas, terutama atas nama agama, merupakan kekuatan paling ampuh untuk meggerakkan massa. Pro-kontra terhadap politik identitas ada di mana-mana. Sejauh tidak melanggar konstitusi, politik identitas masih bisa digunakan. Tetapi, resiko permusuhan mudah meledak akibat politik identitas. Semua pihak perlu bersikap bijak. Ada harga mahal, yang kadang, harus dibayar.

Masalah politik memang rumit. Tentu saja, solusinya juga rumit. Saya mencoba merumuskan solusi filosofi sakina yang berusaha menerima semua realitas politik, di saat yang sama, mengembangkan interaksi dinamis untuk melangkah lebih maju.

Jalur politik adi luhur, politik tingkat tinggi, perlu menjadi pilihan hampir bagi seluruh rakyat. Tidak harus semua rakyat bertarung memperebutkan kursi jabatan. Pun, tidak harus semua rakyat menjalankan tugas politik. Tetapi semua rakyat perlu peduli. Rakyat perlu memikirkan masa depan negeri ini, masa depan alam ini. Politik adi luhur mengundang seluruh pihak untuk berpartisipasi memikirkan kebaikan alam raya yang satu ini. Alam yang sama-sama kita huni.

1. Kompetisi Kekuasaan
2. Penerapan Kekuasaan
3. Politik Identitas
4. Solusi Filosofi Sakina
4.1 Tidak Trivial
4.2 Bukan Status Quo
4.3 Filosofi Sakina
5. Adi Luhur

Iklan

Diterbitkan oleh Paman APiQ

Lahir di Tulungagung. Hobi: baca filsafat, berlatih silat, nonton srimulat. Karena Srimulat jarang pentas, diganti dengan baca. Karena berlatih silat berbahaya, diganti badminton. Karena baca filsafat tidak ada masalah, ya lanjut saja. Menyelesaikan pendidikan tinggi di ITB (Institut Teknologi Bandung). Kini bersama keluarga tinggal di Bandung.

Ikuti Percakapan

1 Komentar

Tinggalkan komentar

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: