Kampanye MBDK

Kita memerlukan kampanye MBDK untuk mengatasi pandemi covid. Semoga kita segera mampu mengendalikan pandemi. Covid-19 mereda di negeri ini dan seluruh dunia. Harapan yang tidak mudah menjadi kenyataan.

MBDK : Makan Bersama Dilarang Keras

Kita sudah tahu dengan pasti solusi pandemi adalah pembatasan mikro dengan menerapkan 3M: Memakai masker, Menjaga jarak, Mencuci tangan pakai sabun. Vaksin memberi kekuatan tambahan untuk menghadapi pandemi.

Gagal MBDK

Kegagalan MBDK menyebabkan lonjakan kasus covid di berbagai tempat, diduga kuat. Kantor-kantor di DKI yang sudah menerapkan prokes tetap menjadi kluster penularan covid. Tenaga medis yang lebih ketat dalam prokes tetap tertular corona. Guru-guru ke sekolah tanpa ada siswa tetap sakit corona. Pejabat yang sudah divaksin pun bisa terinfeksi covid.

Melanggar MBDK berarti melanggar semua 3M dengan bahaya tingkat tinggi. Makan bersama harus dilarang keras!

3M - Masyarakat Umum | Covid19.go.id
  1. Makan bersama pasti melepas masker. Melanggar aturan pertama yang seharusnya pakai masker.
  2. Makan bersama tidak menjaga jarak. Umumnya, makin dekat makin akrab. Apalagi sambil bincang-bincang dan tertawa gembira. Melanggar aturan menjaga jarak.
  3. Makan bersama tidak mencuci tangan berulang kali. Barangkali sebelum makan, bisa saja, mencuci tangan pakai sabun. Ketika makan sambil ngobrol maka droplet ada di mana-mana. Mereka tidak mencuci tangan lagi, berulang-ulang. Melanggar aturan mencuci tangan.

Kampanye MBDK: Makan Bersama Dilarang Keras kita mulai dari lingkungan terdekat kita. Meluas ke berbagai lokasi. Dan tentu saja peran pemimpin sangat kita nantikan dalam kampanye MBDK. Kita butuh pemimpin yang benar untuk menghadapi pandemi. Kita perlu mematuhi pemimpin yang benar.

Tentu saja makan bersama diijinkan untuk sesama anggota keluarga di rumah.

Bagaimana menurut Anda?

Iklan

Diterbitkan oleh Paman APiQ

Lahir di Tulungagung. Hobi: baca filsafat, berlatih silat, nonton srimulat. Karena Srimulat jarang pentas, diganti dengan baca. Karena berlatih silat berbahaya, diganti badminton. Karena baca filsafat tidak ada masalah, ya lanjut saja. Menyelesaikan pendidikan tinggi di ITB (Institut Teknologi Bandung). Kini bersama keluarga tinggal di Bandung.

Ikuti Percakapan

1 Komentar

Tinggalkan komentar

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: