Struktur MANUSIA DINAMIS

“Arah Transformasi Manusia Digital di Era Retakan Sosial”

Manusia maju melesat, tersesat. Dunia digital makin cepat, padat, dan mampat. Menemukan makna jadi diri sebagai manusia, mana sempat? Bila ada niat, manusia selalu bisa selamat. Masalahnya, tidak ada waktu untuk istirahat. Apalagi berkhidmat. Tapi baktimu selalu ditunggu oleh masyarakat. Dan kamu adalah pilihan paling tepat.

Image result for human change

Struktur Manusia

Anda yang membaca buku ini barangkali sudah punya suatu niat untuk mengantisipasi masa depan umat manusia. Minimal menyiapkan diri dan orang terdekat untuk menghadapi masa depan yang kian tidak pasti. Bahkan di saat ini, kita sudah banyak yang terjebak dalam himpitan dunia digital. Selalu ada jalan keluar. Tidak mudah. Tapi layak diperjuangkan. Demi diri kita, keluarga kita, teman-teman kita, dan umat manusia, serta alam semesta.

Tugas awal kita, saat ini, adalah mencoba mengkaji struktur manusia. Apa sejatinya manusia? Siapa sejatinya manusia? Saya menggunakan istilah hana sebagai padanan dari manusia sejati.

Sejak jaman kuno, kita mendefinisikan hana, manusia sejati, adalah binatang rasional. Sebagai binatang rasional, maka hana mengandalkan pikiran dan logikanya. Pendekatan ini berhasil mengantarkan kemajuan manusia dalam bidang sains dan teknologi, serta ekonomi. Manusia menguasai daratan, lautan, angkasa, dan seluruh alam semesta. Ujung-ujungnya membahayakan umat manusia sendiri. Ancaman perubahan iklim, ancaman senjata nuklir, ancaman senjata biologis, ancaman pandemi, ancaman kesenjangan sosial, dan masih banyak ancaman lainnya lagi.

Kita memerlukan kajian baru. Kita perlu memetakan struktur hana dengan lebih tepat. Hana sebagai hewan rasional benar adanya. Definisi semacam itu hanya memotret sebagian kecil dari manusia. Maka saya mencoba memotret hana, manusia sejati, dengan lebih utuh. Struktur fundamental hana adalah maga: gerak sejati. Karena hana selalu bergerak maka perlu arah yang tepat. Kita, manusia, perlu arah.

Manusia Dinamis

Kita dapat merasakan dengan jelas, karena hana adalah maga, gerak sejati, maka manusia bersifat dinamis. Wajar muncul dalam benak kita, ke arah mana gerak manusia, dan bagaimana gerak perubahan itu berlangsung.

Kita perlu mencatat di sini, maga, sebagai gerak sejati, lebih dari sekedar bergerak pindah ke suatu tempat. Maga bermakna sebagai gerak eksistensial, gerak secara hakikat. Manusia yang bahagia berubah, begerak, menjadi bahagia sekali. Manusia yang bodoh bergerak, dengan proses belajar, menjadi pandai. Manusia yang semula bimbang berubah menjadi penuh cinta. Itu semua adalah beberapa contoh gerak sejati.

Jelas, gerak manusia haruslah ke arah yang lebih baik. Maka kita perlu merumuskan arah yang lebih baik ini. Khususnya di jaman yang, ketika peran dunia digital makin membesar, kita benar-benar perlu arah yang lebih jelas dan tegas. Buku ini akan mendeskripsikan arah gerak tersebut.

Kedua, bagaimana gerak manusia bisa terus terjadi? Manusia butuh energi. Kita akan membahas struktur hana yang memungkinkan manusia untuk terus bergerak maju. Struktur ini melibatkan struktur personal, sosial, dan universal. Pemahaman yang baik tentang struktur hana ini menjamin kita untuk bisa terus bergerak maju ke arah yang lebih baik. Struktur hana adalah struktur manusia dinamis.

Akhir Manusia

Akhirnya, manusia berakhir. Pasti. Kita tidak tahu pasti, seperti apa, nasib akhir dari umat manusia. Tetapi kita tahu pasti bahwa masing-masing dari manusia pasti akan mati. Hana akhirnya pasti mati. Eksistensi hana, sebagai individu, pasti akan terhenti di dunia ini, sewaktu-waktu bisa mati.

Manusia yang hakikatnya bersifat dinamis, selalu bergerak, tiba-tiba harus berhenti total, mati. Tentu kita tidak tahu banyak tentang kematian. Kita tidak pernah mengalaminya. Kita hanya bisa belajar dari pengalaman orang lain. Maka kita perlu kajian yang cermat tentang akhir manusia. Saya memilih kata bataga untuk menyatakan akhir sejati dari manusia.

Nyatanya, bataga, akhir sejati tidak selalu berupa kematian fisik. Setiap saat adalah bataga. Setiap saat adalah akhir. Yang secara serentak juga merupakan awal yang baru. Bataga adalah akhir sekaligus awal yang baru. Justru ini yang membentuk manusia makin dinamis.

Karakter dasar dari bataga, akhir sejati, adalah unik dan akumulatif. Setiap manusia memiliki bataga yang berbeda dengan orang lain. Seluruh perjalanan hana, individu sebagai manusia sejati, direkam dalam bataga secara unik. Setiap perbuatan baik manusia, perjuangan, dan pengorbanannya terkumpul secara akumulatif dalam bataga.

Karena bataga ini juga merupakan awal yang baru maka kita bisa belajar dari pengalaman-pengalaman sebelumnya. Memperbaiki diri untuk kemudian bergerak maju lagi. Kajian yang holistik, dilengkapi dengan beberapa langkah praktis, adalah tujuan utama buku ini.

1 Pendahuluan

2 Struktur Manusia Digital
2-1 Gelombang Media Digital
2-2 Menjadi Manusia Digital
2-3 Struktur Fundamental
2-31 Kehendak Manusia – Langkah Praktis
2-32 Power Manusia – Langkah Praktis
2-33 Sains – Memahami dan Mengembangkan
2-34 Sign – Membaca dan Interpretasi
2-4 Struktur Sosial
2-41 Keluarga
2-42 Masyarakat Terdekat
2-43 Masyarakat Dunia
2-5 Struktur Semesta
2-51 Hidup dan Menghidupi Alam
2-52 Ancaman terhadap dan dari Alam
2-53 Masa Depan Semesta

3 Dinamika Manusia Sejati
3-1 Sikap Dinamis
3-11 Bersikap Adil – Langkah Praktis
3-12 Bersikap Pemurah – Langkah Praktis
3-2 Kemampauan Dinamis
3-21 Visi Kepemimpinan – Langkah Praktis
3-22 Keterampilan Manajerial – Langkah Praktis
3-3 Dinamika Struktur Fundamental
3-31 Sinergi Struktur – Langkah Praktis
3-32 Kompetisi Pengorbanan – Langkah Praktis

4 Akhir Manusia
4-1 Menuju dan Ditarik Akhir
4-11 Possibilitas Tanpa Batas
4-12 Probabilitas Terbatas
4-2 Karakter Akhir
4-21 Karakter Unik
4-22 Karakter Akumulatif Integratif
4-3 Akhir sebagai Awal
4-31 Mati sebelum Mati – Langkah Praktis
4.311 Manusia Tidak Bisa Mati
4-32 Mikro-Makrokosmos – Langkah Praktis

5 Epilog

Iklan

Diterbitkan oleh Paman APiQ

Lahir di Tulungagung. Hobi: baca filsafat, berlatih silat, nonton srimulat. Karena Srimulat jarang pentas, diganti dengan baca. Karena berlatih silat berbahaya, diganti badminton. Karena baca filsafat tidak ada masalah, ya lanjut saja. Menyelesaikan pendidikan tinggi di ITB (Institut Teknologi Bandung). Kini bersama keluarga tinggal di Bandung.

Ikuti Percakapan

2 Komentar

Tinggalkan komentar

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: