Cinta menemukan jalannya sendiri. Cinta menembus setiap batas. Cinta mengetuk hati-hati yang gelisah, monoton, mau pun yang berbunga-bunga. Cinta datang pada pandangan pertama. Datang lagi pada pandangan kedua atau, datang lagi, sampai mata tak bisa memandang.
Tak ada kata yang bisa mengungkapkan cinta. Tapi, cinta memang perlu kata-kata. Tak ada kisah yang bisa menuturkan cinta. Tapi, cinta memang perlu dikisahkan. Tak ada ilmu yang cukup untuk mengkaji cinta. Tapi, cinta memang perlu dikaji.

Cinta hanya bisa menjadi. Cinta menjadi hidup kita masa kini, masa lalu, dan masa depan. Meski, kita tidak akan mampu membahas cinta dalam bentuk kata-kata, kita akan mencobanya membahas cinta dalam lima wacana.
A. Wacana Eksistensi.
B. Wacana Pengetahuan
C. Wacana Kebenaran
D. Wacana Ontologi
E. Wacana Aksiologi
Apa lagi yang diperlukan? Kamu, ya kamu! Kamu adalah cinta. Kamu adalah cahaya cinta. Saatnya telah tiba, lebih bersinar bersama cinta. Saatnya, lebih dalam mendalami cahaya cinta dalam relung hati. Saatnya, untuk beraksi menebarkan cahaya cinta ke seluruh penjuru semesta.
Tinggalkan komentar