Pembuka Realita: Pintu Cinta Sepanjang Masa

Anugerah Semesta Bersama Cinta
Hidup Bahagia Bersama Cinta
Logika Cinta di Seluruh Semesta
7 Pintu Akal: Membuka Cinta Sepanjang Masa

Wajar, Anda ingin hidup bahagia. Wajar, Anda ingin sukses di dunia, di berbagai belahan dunia. Wajar, Anda berhasil meraih itu semua. Tetapi, bagaimana caranya?

Berikut ini adalah tips ringan untuk membantu Anda meraihnya. Atau, tips ringan ini sebenarnya adalah pemikiran yang mendalam dan meluas menembus seluruh semesta. Yang jelas, tips ringan ini membantu Anda untuk sukses bahagia di mana saja dan kapan saja.

Pintu Kaca 0: Tembus Memandang

1. Anugerah Semua
2. Peka Menjadi Fakta
3. Logika Masa
4. Modifikasi Teknologi Media
5. Pakar Demokrasi
6. Urip Iku Urup
7. Warisan Sejarah Cinta

Ide utama untuk hidup bahagia adalah hidup dengan berpikir terbuka. Ingatkah Anda ketika jatuh cinta? Hidup begitu bahagia bersama kekasih Anda. Setiap gerak-gerik kekasih menambah bahagia. Kekasih tersenyum, Anda bahagia. Kekasih cemberut, membuat Anda bahagia. Mengapa? Karena Anda berpikir terbuka bersama cinta kepada kekasih Anda.

Barangkali Anda bisa mengingat-ingat masa kecil bahagia bersama ibu Anda? Sebagai bocah, kita berpikir terbuka mencintai dan menerima cinta dari ibu. Ketika ibu ke pasar, kita menunggu-nunggu kapan ibu datang. Ibu datang, kita sangat bahagia. Ditambah, ibu membawa kue kesukaan kita. Makin bahagia. Itulah diri kita yang bahagia.

Hidup memang bahagia bersama cinta. Tetapi, realitas tak seindah yang dibayangkan pikiran. Karena, realitas lebih indah dari sekedar bayangan pikiran. Kita hidup sebagai seorang anak manusia, di saat yang sama, kita adalah warga negara, warga dunia, bahkan warga semesta. Kita berhadapan dengan urusan ekonomi bahkan sampai urusan politik negara atau dunia. Semua itu adalah masalah bagi kita. Sekaligus, medan bagi kita meraih bahagia menjadi manusia dengan cara berpikir terbuka.

1. Anugerah Semua [Kaca 1: Anugerah]

Paling penting dari semua pikiran adalah berpikir terbuka bahwa semua adalah anugerah. Anda sedang membaca tulisan ini adalah anugerah. Anda sedang berpikir untuk memperbaiki kehidupan adalah anugerah. Bahkan, bencana dan kesulitan adalah anugerah bagi kita untuk lebih kuat berpikir terbuka. Kehidupan sehari-hari adalah anugerah. Mengejar impian adalah anugerah. Waktu senggang tanpa kegiatan adalah anugerah.

Anugerah semua dan semua memang anugerah.

Tetapi, bukankah itu cara berpikir yang terlalu optimis? Benar, berpikir optimis itu sendiri adalah anugerah. Ketika Anda berpikir pesimis, sama saja, itu juga anugerah. Memang, meski semua yang ada adalah anugerah, tidak boleh menjadikan kita bermalas-malasan. Karena kita sudah mendapat banyak anugerah, maka, kita bertanggung jawab untuk mendaya-gunakan semua yang ada. Anugerah menuntut kita untuk berpikir terbuka.

2. Peka Menjadi Fakta [Kaca 2: Peduli]

Rasa peduli kita menentukan mana fakta obyektif dan mana fakta subyektif. Ketika kita peka terhadap semua anugerah yang ada, maka, semua anugerah itu menjadi fakta bagi kita.

3. Logika Masa [Kaca 3: Waktu]

Masa depan, future, adalah yang paling utama. Future memberi makna terhadap masa kini dan masa lalu. Karena future adalah bebas, maka, Anda bebas untuk memilih hidup Anda bahagia. Pilihan hidup Anda untuk masa depan, future, akan memberi makna kepada masa lalu, past. Kemudian, arahan future dan bekal past, mendorong Anda untuk memodifikasi masa kini menuju masa depan. Bahagia adalah hak kita. Sukses adalah hak kita. Masa depan bahagia adalah anugerah untuk kita semua.

4. Modifikasi Teknologi Media [Kaca 4: Teknologi]

Teknologi lebih dari sekedar alat bagi manusia. Teknologi adalah anugerah bagi manusia untuk meraih masa depan lebih bahagia. Tetapi, memang benar, teknologi bisa menjadi penjara bagi seluruh umat manusia.

Kita perlu berpikir terbuka untuk modifikasi teknologi agar membantu umat manusia untuk berpikir terbuka.

5. Pakar Demokrasi [Kaca 5: Demokrasi]

Pada tahap tertentu, kita akan berhadapan dengan banyak orang yang berbeda-beda kepentingan. Mereka bisa saja mengaku membela kebenaran, membela keadilan, dan berjuang mewujudan kebaikan bersama. Tetapi mengapa bisa berbeda-beda? Bahkan, mengapa bisa saling berlawanan?

Demokrasi menjadi salah satu alternatif terbaik. Memberi kebebasan kepada setiap orang mengungkapkan pendapat. Mendengarkan semua pendapat yang ada. Kemudian, mengambil keputusan secara demokratis.

Di sisi lain, kita mengetahui bahwa setiap manusia adalah unik. Masing-masing orang memiliki kelebihan yang tidak dimiliki orang lain. Sehingga, ada orang yang pakar di bidang tertentu, misal, pakar kedokteran, teknologi, pendidikan, agama, seni, dan lain-lain. Suara seorang pakar, tentu, berbeda bobot dengan yang bukan pakar. Akibatnya, kita perlu menempatkan suara pakar dengan tepat dalam suasana demokratis.

6. Urip Iku Urup [Kaca 6: Urup]

Konsep sederhana dan praktis,”Urip Iku Urup.” Hidup itu menyala. Satu konsep penting ini bisa mengantarkan setiap orang meraih sukses dengan berpikir terbuka.

Urip. Hidup. Yang paling utama bagi kita adalah hidup dan menjaga hidup. Kita bertanggung jawab menjaga hidup diri sendiri dan orang-orang terdekat. Kemudian, menjaga hidup setiap orang bahkan ikut berpartisipasi menjaga kelestarian lingkungan hidup. Kita bisa memandang bahwa alam semesta ini juga hidup, sehingga, kita ikut menjaga alam semesta dan alam semesta menjaga kita. Takdir kita untuk hidup dan saling menghidupi.

Iku. Itu. Yaitu. Konkret. Hidup itu konkret. Kita hidup perlu makan, pakaian, dan tempat tinggal. Sederhana saja. Berfoya-foya justru tidak konkret. Berfoya-foya hanya akan menipu diri sendiri. Hidup konkret bisa kita jalani dengan cara hidup sederhana. Kemudian, membantu orang lain untuk bisa hidup konkret, yang layak, meski sederhana.

Urup. Menyala. Hidup itu menyala. Memberi cahaya kepada orang lain. Memberi penerangan kepada alam sekitar. Berbagi kepada sesama. Hidup menyala juga bermakna hidup yang penuh semangat, penuh gairah, dan penuh cahaya kebaikan.

7. Warisan Sejarah Cinta [Kaca 7: Sejarah]

Kita pasti akan pergi. Kita pasti akan mati. Apa warisan yang ingin Anda tinggalkan? Warisan cinta adalah yang utama.

Catatan: Berpikir Terbuka dengan Membuka Pintu

Saya terpikirkan untuk menggunakan istilah “pintu” sebagai cara untuk berpikir terbuka. Saya menyusun tujuh “pintu” untuk membuka pikiran. Meski pun, sejatinya, ada lebih banyak pintu untuk membuka pikiran agar berpikir terbuka. Saya kira istilah “pintu” selaras dengan tujuan membuka pikiran.

Menariknya, istilah “pintu” adalah terjemahan harfiah dari “bab”. Sehingga, bab 1 bisa kita sebut sebagai pintu 1. Umumnya, kita memahami “bab” sebagai “chapter” yang bermakna bagian utama dari suatu buku. Pada kesempatan ini, saya mengembalikan makna “bab” ke terjemahan harfiahnya yaitu “pintu.”

Selamat membuka pikiran. Selamat membuka realita dengan berpikir terbuka melalui pintu-pintu yang tersedia. Membuka pikiran dan membuka realita.

Di antara masing-masing pintu, saya menyelipkan kaca. Karena tembus pandang, semoga kaca-kaca ini memudahkan kita untuk membuka realita.

Epilog

Diri kita adalah anugerah yang berupa manusia. Anugerah yang berada dalam rangkulan Maha Awal dan Maha Akhir; dalam rangkulan Maha Dahir dan Maha Batin; anugerah yang selalu rindu menuju lebih sempurna; anugerah yang, pada akhirnya, mati untuk menjalani hidup penuh arti.

Sejak lahir, kita hidup dalam lingkungan keluarga; dalam rangkulan kasih-sayang ibu; dalam lindungan interaksi alam sekitar. Realitas jelas bagi kita, manusia selalu hidup bersama di dalam dunia ini. Sahabat adalah anugerah; dunia adalah anugerah. Tuhan adalah sumber anugerah.

Tidak bisa egois; tidak bisa hidup seorang diri; tidak bisa eksklusif. Anda bisa eksis hanya karena anugerah melalui ibu dan ayah; karena anugerah melalui dunia sekitar; karena anugerah melalui kehidupan sosial. Tiba saatnya, bagi kita, untuk berbagi anugerah kepada sesama. Makin banyak anugerah yang Anda sebarkan maka makin banyak pula anugerah yang Anda terima.

Buku kecil yang Anda baca ini, Pembuka Realitas Futuristik, adalah seri kedua dari trilogi Futuristik. Buku pertama, berjudul Logika Futuristik, telah terbit. Buku ketiga, berjudul Principia Realita, masih dalam proses penulisan dan penerbitan. Buku kedua ini lebih ringan dengan fokus kepada tema-tema praktis.

Pintu 1 meyakinkan bahwa seluruh realitas adalah anugerah. Pintu 2 meyakinkan peran penting sikap peduli; semua menjadi penuh arti hanya karena ada peduli. Pintu 3 membahas logika masa sampai tataran praktis; peduli terhadap posibilitas; tanggung jawab terhadap freedom; dan komitmen penuh terhadap masa depan dengan selaras di masa kini. Pintu 4 membekali kita hidup damai bersama teknologi.

Sampai 4 pintu, seperti di atas, kita sudah berhasil membuka realitas futuristik dengan baik. Tetapi, kehidupan sosial memberi tantangan futuristik yang lebih besar. Pintu 5 mengajak kita menjadi pakar demokrasi; mengembangkan kehidupan bersama dengan saling memahami. Pintu 6 meringkas seluruh pembahasan dengan ajaran lama “Urip iku urup.” Pintu 7 benar-benar mengajak kita membuka realitas futuristik sampai titik terjauh: warisan dan perjalanan kita setelah mati.

Saya berharap buku kecil ini menjadi kontribusi berarti bagi Anda dan bagi seluruh alam raya.

Kata Pengantar

Di mana-mana berlimpah anugerah. Tetapi, mengapa banyak orang hidup susah?

Buku kecil yang ada di tangan Anda ini memberi solusi terhadap pertanyaan penting itu. Terdapat tujuh pintu dalam diri setiap manusia. Ketika Anda membuka pintu-pintu itu maka anugerah mengalir deras ke dalam diri Anda. Selamat membaca!

Puji syukur kepada Allah atas limpahan rahmat yang terus-menerus sehingga buku ini bisa terbit. Terima kasih kepada seluruh keluarga besar paman APIQ, baik di dunia nyata mau pun maya, yang memberi dukungan begitu besar. Interaksi nyata sesama anggota keluarga semesta adalah pengalaman sangat berharga. Interaksi melalui dunia maya menambah jangkauan lebih luas bagai tanpa batas.

Terima kasih spesial kepada penerbit Nuansa di antaranya Pak Nurul dan Mas Taufan. Atas support dan editing oleh Pak Nurul, buku ini bisa terbit dalam bentuk yang terbaik.

Buku ini adalah buku kedua dari trilogi Realitas Futuristik. Selamat menikmati.

Bandung, November 2023

Agus Nggermanto / Paman APIQ

Diterbitkan oleh Paman APiQ

Lahir di Tulungagung. Hobi: baca filsafat, berlatih silat, nonton srimulat. Karena Srimulat jarang pentas, diganti dengan baca. Karena berlatih silat berbahaya, diganti badminton. Karena baca filsafat tidak ada masalah, ya lanjut saja. Menyelesaikan pendidikan tinggi di ITB (Institut Teknologi Bandung). Kini bersama keluarga tinggal di Bandung.

Join the Conversation

  1. avatar Tidak diketahui
  2. avatar Tidak diketahui
  3. avatar Paman APiQ

3 Comments

Tinggalkan komentar